Xiao Zhan muncul di tempat antah berantah setelah pilar cahaya membawanya melewati lorong dimensi. Sesaat dia mengamati sekitarnya, mendapati hanya dirinya yang berada di sana.
Pohon-pohon yang menjulang tinggi berhiaskan dedaunan lebat menbuat sinar matahari tidak bisa menerobos masuk, suasana tersebut mengingatkan Xiao Zhan pada wilayah Kekaisaran Gelap di Benua Teratai Warna.
Suara hewan dan serangga yang saling bersahutan terdengar memenuhi indera pendengaran Xiao Zhan. "Inikah tempat yang menghubungkan alam fana dan alam dewa? Sepertinya tidak ada yang berbeda, hanya saja kepadatan Qi di sini ratusan kali lipat dari seluruh tempat yang pernah aku datangi."
Setelah mengamati sekitarnya, Xiao Zhan berjalan melangkah, mengikuti instingnya tanpa menurunkan kewaspadaan.
Tidak lama berselang Xiao Zhan mendengar suara langkah kaki di kejauhan, hal tersebut membuat Xiao Zhan menjadi waspada. Ketika suara langkah kaki semakin mendekat, Xiao Zhan bersembunyi dibalik salah satu pohon.
Sekilas Xiao Zhan melihat seorang gadis bertopeng giok yang sangat tidak asing, terutama warna rambutnya yang perak terurai panjang dan terlihat indah, namun saat dia ingin memperhatikan lebih teliti, tiba-tiba sang gadis sudah menghilang.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau bersembunyi dariku?"
Jantung Xiao Zhan seakan berhenti berdetak, dia segera membalikan badan dan mendapati gadis sebelumnya sudah berada dibelakangnya.
"Ruyu, apa itu kau?"
"Apa kau melupakan tunangan mu sendiri?" Gadis yang tidak lain adalah Liu Ruyu itu berdecak kesal.
Xiao Zhan batuk pelan, "Maaf! Aku sedang tidak fokus sehingga tidak langsung mengenalimu."
"Cih! Alasan itu lagi..." Liu Ruyu membuang muka dengan kedua tangan yang menyilang di atas pinggang seraya membuang nafas. "Aku mulai meragukan pertunangan ini, mungkinkah kau sengaja mengajakku bertunangan hanya karena ingin menyenangkan ku? Kau tidak benar-benar mencintaiku bukan?"
Xiao Zhan tersedak nafasnya sendiri, "Ruyu, bukankah kau terlalu berlebihan. Aku sudah meminta maaf, kenapa kau memperpanjang hal sepele seperti ini."
"Sepele katamu? Kau jelas-jelas tidak mengenaliku, terlebih lagi kau mencoba bersembunyi dariku. Apa ma-!"
Liu Ruyu ingin berkata lebih banyak namun tertahan saat Xiao Zhan menarik tubuhnya untuk mendekat, membuat pandangan keduanya bertemu dan menatap satu sama lain.
Selama beberapa saat suasana mendadak hening, salah satu tangan Xiao Zhan bergerak melepaskan topeng giok yang menutupi wajah Liu Ruyu secara perlahan, membuat kecantikan surgawi itu kini terlihat sangat jelas.
"Sepertinya setelah berpisah selama beberapa bulan membuat emosimu tidak stabil. Apa kau marah karena aku tidak mendatangimu atau kau marah karena sesuatu hal yang lain?" Xiao Zhan tersenyum hangat, tangannya membelai wajah Liu Ruyu lembut dengan pandangan mata yang begitu teduh.
Tanpa sadar wajah Liu Ruyu menjadi merah padam, sang gadis menjadi salah tingkah terutama karena jantungnya yang berdetak lebih cepat.
Mulut Liu Ruyu sedikit terbuka, dia ingin mengatakan sesuatu namun tertahan akibat Xiao Zhan sudah lebih dulu menempelkan bibirnya pada bibir dirinya. Lidah hangat Xiao Zhan menyapu lembut bibir merah alami sang gadis, seolah meminta izin untuk masuk kedalam dan menjelajahi setiap inci mulutnya.
Kedua mata Liu Ruyu terpejam dan menikmati sensasi hangat tersebut, selama beberapa saat bibir keduanya saling berpangutan, tangan Liu Ruyu sudah melingkar di leher Xiao Zhan, sementara tangan kekar sang pemuda melingkar di pinggang ramping Liu Ruyu.
Disaat ciuman itu semakin panas, Xiao Zhan segera menghentikannya saat terdengar suara raungan dari salah satu arah, membuat keduanya secara reflek mengambil jarak seraya tersenyum canggung.
Xiao Zhan batuk pelan. "Maaf, aku hampir kehilangan kendali."
Liu Ruyu hanya mengangguk pelan, bersamaan dengan itu dari balik semak-semak muncul seekor singa yang melepaskan kekuatan setara dengan kultivator Deva Realm.
Hal tersebut sontak mengejutkan Xiao Zhan dan Liu Ruyu, membuat keduanya segera mengambil posisi bersiap dengan senjata masing-masing. Namun sebelum mereka bisa melakukan sesuatu, dari arah yang sama dengan kemunculan singa, beberapa anak panah melesat dengan kecepatan tinggi.
Anak panah tersebut mendarat tepat di tubuh singa hingga membuatnya meraung kesakitan sebelum akhirnya tumbang.
"Eh! Apa semudah itu?" Xiao Zhan bergumam pelan.
"Sepertinya singa ini bukan berada di tingkat Deva Realm, tidak mungkin bagi siluman setingkat itu dikalahkan dengan mudah, terutama hanya karena beberapa anak panah. Terlebih lagi aku tidak mencium racun pada anak panah tersebut." Liu Ruyu menganalisis.
Selang beberapa saat kemudian, dari balik semak-semak muncul dua bocah laki-laki yang terlihat berusia kurang dari sepuluh tahun. Akan tetapi hal yang paling mengejutkan adalah tingkat kultivasi keduanya yang terasa lebih tinggi dari Xiao Zhan.
Hal tersebut tentu saja kembali mengejutkan keduanya. Sementara bocah laki-laki menghentikan langkah saat melihat Liu Ruyu dan Xiao Zhan, keduanya saling berbisik satu sama lain, khawatir jika Xiao Zhan serta Liu Ruyu adalah orang jahat.
"Sepertinya Gege dan Jiejie itu bukan orang jahat, terlebih lagi tingkat kultivasinya yang sangat rendah." Salah satu dari bocah laki-laki memberitahukan.
"Kau benar, terlebih lagi Jiejie itu memiliki kecantikan sang dewi. Mana mungkin wajah cantik sepertinya orang jahat."
Xiao Zhan dan Liu Ruyu saling berpandangan, berbagai macam pertanyaan terlintas dibenak keduanya. Terutama tentang perkataan kedua bocah yang mengatakan tingkat kultivasi mereka yang sangat rendah.
"Maaf! Kami sedang tersesat, bisakah aku bertanya dimana kami sekarang?" Liu Ruyu tersenyum manis, senyum yang membuat kedua bocah laki-laki menjadi salah tingkah.
"Hutan ini masih berada di wilayah kekuasaan Dinasti Feng, hanya saja tempatnya masih sangat terisolasi. Kami bahkan lebih terkejut karena Jiejie dan Gege berada di hutan ini."
Liu Ruyu mengangguk pelan walaupun dirinya sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh bocah laki-laki tersebut.
Sementara Xiao Zhan menangkap jika saat ini dirinya memang sudah tiba di perbatasan antara alam fana dan alam dewa. "Sepertinya tempat ini memiliki sistem kultivasi yang tidak jauh berbeda dengan di alam fana." Xiao Zhan bergumam pelan.
"Jiejie, apakah ada yang ingin kau tanyakan lagi?" Bocah laki-laki kembali bertanya. "Hari sudah gelap, kami harus kembali ke desa dengan buruan kami."
"Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan, bisakah kami ikut bersama kalian kembali ke desa?"
"Tentu saja, sangat jarang desa kami mendapat pengunjung dari luar desa."
"Terimakasih, kalian sangat manis..." Liu Ruyu mengelus kepala kedua bocah laki-laki itu dengan lembut.
Setelahnya mereka mulai meninggalkan wilayah hutan dan menuju desa yang dimaksud, sepanjang perjalanan keempatnya saling berbincang satu sama lain.
Dari perbincangan itu Xiao Zhan dan Liu Ruyu mengetahui nama keduanya, mereka adalah Jung An dan Jung Fu, kakak beradik yang merupakan anak dari kepala desa.
Keseharian Jung An dan Jung Fu selain berlatih beladiri serta berkultivasi, keduanya juga sering menghabiskan waktunya untuk berburu seperti saat ini. Setiap buruan yang mereka dapat akan dibawa pulang dan dibagikan ke penduduk desa.
"An'er! Apakah ada dinasti lain selain Dinasti Feng?" Xiao Zhan melontarkan pertanyaan.
"Tentu saja ada?" Jung An menatap heran, "Kenapa Gege bertanya hal seperti itu, seolah Gege belum mengetahuinya."
Xiao Zhan batuk pelan, "Bukan seperti itu, hanya saja kami lupa tentang pengetahuan umum seperti itu."
"Mungkinkah Gege dan Jiejie kehilangan ingatan?"
Kedua mata Xiao Zhan berkedip cepat, sesaat perhatiannya tertuju pada Liu Ruyu, membuat pandangan keduanya bertemu. "Um! Bisa dibilang demikian..."
Jung An mengangguk pelan, sedangkan Xiao Zhan bernafas lega karena omong kosongnya langsung dipercaya.
Jung An kemudian menjelaskan jika ada 5 dinasti yang berdiri di Dataran Nirwana, selain Dinasti Feng terdapat Dinasti Tang, Xia, Wei dan Han. Masing-masing dinasti memiliki wilayah dan kebijakannya masing-masing untuk mengatur rakyatnya.
"Lalu bagaimana dengan sistem kultivasi di Dataran Nirwana?"
"Jiejie juga melupakan soal itu?" Jung Fu menatap tak percaya seraya menghela nafas panjang, "Sepertinya penyakit hilangan ingatan kalian sangat parah sehingga pengetahuan umum saja terlupakan."
Kini giliran Jung Fu yang menjelaskan tentang sistem kultivasi yang berlaku di Dataran Nirwana. Dimulai dari tingkat yang paling rendah yaitu Deva Qi, kemudian Deva Foundation, Deva Formation dan terakhir Mortal Emperor.
Deva Qi sendiri terbagi menjadi 15 tingkatan, sedangkan Deva Foundation, Deva Formation dan Mortal Emperor masing-masing terbagi menjadi 4 tingkatan kecil, yaitu awal, menengah, akhir dan puncak.
"Selain membutuhkan waktu dan usaha, hal yang paling penting dalam berkultivasi adalah sumberdaya serta bakat dari kultivator itu sendiri." Jung Fu menghentikan penjelasannya.
"Usia kami sudah hampir menginjak 10 tahun, tetapi tingkat kultivasi kami masih berada di Deva Qi 1. Selain bakat kami yang memang biasa saja, kami juga kekurangan sumberdaya, sehingga perkembangan kami tidak maksimal." Jung An menambahkan.
Xiao Zhan dan Liu Ruyu hanya mengangguk pelan, kini mereka mulai sedikit mengerti tentang pengetahuan umum seperti pembagian wilayah dan kultivasi di Dataran Nirwana.