App herunterladen
10% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 5: 5. ”AKU PERCAYA, KAMU BERBOHONG. KAMU PERCAYA AKU BOHONGI”

Kapitel 5: 5. ”AKU PERCAYA, KAMU BERBOHONG. KAMU PERCAYA AKU BOHONGI”

Di siang, kota Inazuma dipenuhi orang-orang yang membeli sesuatu untuk dirumah hingga Jiro tidak mau mendekat dengan mereka, hingga pergi dan mencari seseorang namun, ditengah jalan melihat Ayaka sedang membeli sesuatu sambil melewatinya. Jiro merasa bosan dengan keberadaan di kota bahkan, berjalan-jalan untuk mengelilinginya agar tidak cepat bosan sambil keluar dari kota Inazuma hingga gunung Yougou untuk menjelajahinya serta belum pernah mendengar ada gunung di negeri tersebut.

"sepertinya aku belum pernah kesini sebelumnya padahal aku telah mengajak Kak Yae Miko kesini tapi, tidak ada. Kemana ya dia pergi sekarang?",ujar Jiro didalam hati sambil melanjutkan jalan-jalannya kedepan sendirian

Jiro masuk kedalam gunung Yougou didepannya melihat sebuah rantai kayu raksasa membuat Jiro merasa kebingungan melihat keindahan tersebut, lalu memegangnya sambil melihat ke atas terdapat cahaya matahari yang bersinar terang. Hingga Jiro mencoba untuk keluar dari dalam gunung Yougou, namun didepannya muncul Hilecurl yang akan siap menyerang musuh dengan kayu ditangannya. Jiro mencoba mengeluarkan pedang dan siap untuk bertarung melawan Hilecurl tersebut yang sedang maju dan siap membunuhnya dengan sebatang kayu besar ke arah Jiro.

Jiro mencoba menghindar bahkan, melakukan serangan jarak dekatnya, pedang samurai yang mengeluarkan elemen electro bahkan, menangkis serangan musuh sambil menusuknya membuat musuh tampak kesakitan. Hilecurl berusaha untuk menyerang sekali lagi dan menghantam Jiro dengan batang kayu yang besar namun, Jiro mampu menghindar serta bersiap untuk maju dan bersiap menggibasnya dengan pedang samurai hingga berhasil membunuhnya. Dia melihat semua musuh mati dan menghilang begitu saja,

"Hah, dimana Kak Yae Miko ya? Biasanya tiba-tiba muncul tapi, tidak ada di gedung apartemen",ujar Jiro yang kebingungan sambil meninggalkan gunung Yougou namun, ditengah jalan terdengar suara peperangan di suatu tempat hingga melihat Raiden Shogun sendirian yang menghindar dan membalas serangan pedang membuat Jiro ingin segera membantunya yang ternyata musuhnya merupakan seorang samurai dengan berbadan besar yang mampu menyaingi Raiden Shogun."aku tidak akan biarkan begitu saja, aku akan melawanmu!",ujar Jiro hingga mengeluarkan pedang samurai dan diletakkan di bagian kanan sambil berlari kedepan

Jiro bersiap menggibas musuh dengan pedang samurai dan mengenai dia, Raiden Shogun terkejut melihat aksi yang dilakukan Jiro bertarung dengan pedangnya sambil menggibas dengan pedangnya dan mencoba untuk berlindung dengan pedang samurai. Lalu, musuh mencoba membunuh Jiro dengan pedangnya bahkan, dia menghindar dari serangan pedang yang dilakukan musuh. Raiden Shogun akan maju kedepan dan menggibas pedang ke arah sang samurai bermata merah, Jiro melihat Riaden Shogun yang akan menggantikannya bertarung melawan sang samurai, Raiden Shogun akan membunuhnya dengan pedang di tangan kanannnya namun, musuh berhasil menggagalkan rencana Riaden Shogun. Namun, Jiro yang berhasil membunuhnya di bagian punggung belakang musuh, bahkan musuh mulai kesakitan dan terjatuh seketika membuat Jiro menang telak hingga melihat Raiden Shogun pergi hingga Jiro curiga dengan sikapnya.

"Kak Raiden, kenapa kau menjauh?",ujar Jiro sambil menangkapnya dengan memegang lengan kiri Raiden Shogun

"Jiro, kenapa kau memegang tanganku?",ujar Raiden Shogun dengan bernada marah

"aku sebenarnya..... aku sendirian dan tidak ada menemaniku untuk pergi apalagu kau, Kakak selalu meninggalkan aku sendiri setelah bertarung melawan musuh di tempat ini",ujar Jiro dengan tatapan Raiden Shogun sedikit serius dan sedikit kebingungan

"Kakak..... Kakak ada urusan penting di kantor",ujar Raiden Shogun kepada Jiro

"aku belum pernah dengar Kak Raiden terburu-buru seperti itu, aku curiga",ujar Jiro hingga melepaskan lengannya hingga membiarkan berlari karena ada urusan

Jiro membiarkan Raiden Shogun pergi sendirian namun, Jiro akan menemuinya nanti disuatu saat maupun di hari nanti saat bertemu dengan Raiden Shogun yang sangat misterius baginya hingga berjalan ke kota Inazuma dan tak lama kemudian, bertemu Yae Miko tepat didepan mata Jiro yang kebingungan tentang sikap Raiden Shogun yang selalu terburu-buru.

"tumben kau disini",ujar Yae Miko kepada Jiro yang kebingungan tentang sikap Raiden Shogun hingga dia menatap dirinya yang khawatir

"aku bingung, sikap Kak Raiden Shogun memang aneh, tapi curiga atau..... gimana ya orangnya seperti itu kepadaku dan sangat berbeda dengan Kak Yae Miko", ujar Jiro kepada Yae Miko dengan rauk muka sedikit sedih

"hah, dia selalu menyibukkan dirinya Jiro, atau dia selalu ingin menyantaikan dirinya sendiri",jawab Yae Miko dengan nada halus serta sedikit sedih,"maaf sikap dia seperti itu Jiro",tambahnya

"Hmmm, aku memang curiga dengan sikap Kak Raiden Shogun. Sebaiknya aku harus menemuinya dan apa yang terjadi dengan dirinya yang sebenarnya",ujar Jiro didalam hati sambil melanjutkan jalan-jalannya bersama Yae Miko

Jiro dan Yae Miko sampai dikota bahkan, melihat kondisi kota yang awalnya begitu rame dan sekarang hanya beberapa orang saja yang ada di tempat tersebut, lalu Jiro dan Yae Miko bertemu dengan Ayaka dan Thoma bahkan, mereka pergi dari kota untuk jalan-jalan kesuatu tempat. Lalu, Jiro melihat ke arah samping kanan terdapat perkantoran Inazuma hingga bertanya-tanya tentang kota tersebut kepada Yae Miko.

"Kak, gedung kota itu besar sekali!!!",ujar Jiro melihat anak tangga dan pintu gerbang yang bergeser ke arah samping berlawanan

"itu tempat tinggal Raiden Shogun Jiro, daerah ini merupakan kota Tenshukaku",jawab Yae Miko

"berarti, Kak Raiden ada di dalam Tenshukaku ya? bolehkah aku kesana Kak? aku ingin bertemu dengannya",ujar Jiro kepada Yae Miko dengan kebingungan untuk menjawab kebolehan Jiro untuk masuk kedalam tempat tinggal Raiden Shogun

"Haaah, boleh tapi, harus sopan kepada Kak Raiden Shogun", jawab Yae Miko kepada Jiro yang sangat senang untuk bertemu dengan Raiden Shogun

Jiro dan Yae Miko pergi ke Tenshukaku untuk bertemu dengan Raiden Shogun, lalu Jiro melihat Raiden Shogun sedang berdiam diri membuatnya curiga dengannya bahkan, mencoba untuk menemui dia. Namun, Jiro melihat dia pergi kedalam gedung membuatnya kebingungan sambil mencoba untuk menemuinya lagi dimana Raiden Shogun ketemu. Lalu, Jiro dan Yae Miko mencoba masuk kedalam ruangan hingga tak lama kemudian, mereka menemui Raiden Shogun yang sedang santai sambil memandang ke arah samping hingga dia melihat mereka berdua dihadapannya.

"kau, Jiro?",ujar Raiden Shogun dengan tatapan tajam ke arah Jiro

"aaah, Kak Riaden, aku ingin bertemu denganmu dan aku tidak mau ngajak bertempur dengan Kakak",ujar Jiro dengan senyuman yang sopan

"kau boleh masuk kesini karena tatapanmu sangat baik kepadaku",ujar Raiden Shogun dengan rauk mukanya berubah menjadi baik kepada Jiro

"sepertinya dia menyembunyikan senyumannya, ataukah dia tetap menyalahkan aku ataukah dia punya masalah pribadi terhadapku",ujar Jiro didalam hati melihat rauk muka Raiden Shogun dengan tatapan serius setelah memberikan senyuman kepada Jiro

Jiro melihat Raiden Shogun dengan tatapannya sangat serius hingga berdiri dan meninggalkan Jiro dan Yae Miko di dalam gedung hingga menunggu kehadirat Raiden Shogun beberapa jam. namun, dua jam sampai tiga jam membuat Jiro kesal di dalam ruang tamu, Jiro tampak curiga sambil terpaksa berdiri bahkan, pergi untuk mencari Raiden Shogun dimana berada. sampai menjelang sore, Jiro dan Yae Miko keluar dari ruangan bahkan, tempat tinggal Raiden Shogun tinggal hingga membuat Jiro sedih yang selalu ingin bertemu dengannya namun, tidak bertemu dengan dirinya.

"Katanya dia selalu sopan, kenapa dia pergi saja?",ujar Jiro kepada Yae Miko

"Kakak tidak tau Jiro biasanya tidak seperti gitu sikapnya, memang aneh Raiden Shogun biasanya sopan tapi kenapa sekarang tidak ya?",ujar Yae Miko sambil melihat gedung yang berada dibelakangnya, gedung Raiden Shogun,"aku harus bertemu dengan dia, aku benar-benar kasihan sama Jiro karena ingin bertemu dengan Raiden Shogun",tambahnya sambil menghadap kedepan dan menemui Jiro yang sedih karena tidak melihat Raiden Shogun berada

Begitu mereka pergi, namun di lantai paling atas, Raiden Shogun melihat Jiro dan Yae Miko yang pergi meninggalkan rumahnya hingga menutup kedua matanya dan berpaling untuk menyembunyikan sesuatu dari mereka berdua. Kemudian, melanjutkan untuk merahasiakannya dari siapapun yang ada di dalam gedung Raiden Shogun. Dengan merasa sedih, karena Jiro hanya sebentar bertemu dengan Raiden Shogun hingga Yae Miko tau bahwa, Jiro merasa ingin bertemu dengan Raiden Shogun namun, dia tidak suka atau hal-hal yang kurang baik lainnya yang misterius.

"Jiro, sudahlah nanti juga sadar lagi. Dia kecapean yang mendalam baginya",ujar Yae Miko kepada Jiro

"iya deh, tapi Kak boleh kesana lagi tidak nanti malam Kak? Soalnya aku mulai curiga dengannya",ujar Jiro yang ingin bertemu Raiden Shogun sekali lagi

"boleh Jiro tapi, aku juga mau kesana dan pasti bisa bertemu dengan Raiden Shogun Jiro",ujar Yae Miko hingga tersenyum kepada Jiro

Mereka sampai di gapura hingga Jiro dan Yae Miko masuk untuk meminum air biasa setelah mereka jalan-jalan namun, Yae Miko duluan untuk pergi sendirian namun Jiro menahan dia.

"kenapa Jiro?",ujar Yae Miko melihat Jiro tampak serius

"Kakak mau kemana? Sebaiknya, kita harus kesana bersama-sama Kak",ujar Jiro hingga melepaskan lengan Yae Miko

"baiklah, kita bareng kesananya",ujar Yae Miko

"eh, kalian habis dari jalan-jalan ya?",Risa yang tampak senang melihat mereka berdua habis jalan-jalan

"tidak Risa, ini serius. Kakak ada sesuatu yang penting untuk Kak Raiden Shogun, dia sangat curiga kepadaku",ujar Jiro kepada Risa

"curiga?",ujar Risa yang membingungkan dari Jiro

"iya, Risa",ujar Jiro dengan jawab dengan pelan

"oh iya, aku menemukan alat ini",Risa memperlihatkan sebuah alat teleportasi kepada Yae Miko dan Jiro,"aku bingung cara memakainya",tambahnya

"alat apa ini?",Jiro bingung melihat alat teleportasi yang digunakan oleh Risa

"aku tidak tau Kakak",jawab Risa yang kebingungan sambil melihat beberapa tombol di batangnya

"itu alat teleportasi Risa, kau dapat dari mana?",ujar Yae Miko kepada Risa

"oh, alat teleportasi? aku bingung cara menggunakan alat ini Kak Yae Miko",ucap Risa sambil melihat beberapa tombol dimana-mana

"begini",ujar Yae Miko sambil mengambil alat teleportasinya ketangannya,"berarti alat ini sama seperti alat yang digunakan Panji",tambahnya didalam hati

"jadi, Kak Yae Miko tau caranya",Jiro melihat Yae Miko memencet beberapa kali hingga melihat program alat teleportasi

"tentu, Jiro ternyata alat ini berfungsi untuk teleportasi Jiro. Kau punya tidak sama seperti Risa?",ujar Yae Miko yang telah mengotak atik alat teleportasi sambil mencari alat tersebut di setiap samping gapura hingga menemukannya,"bagus Jiro, kau menemukan alat itu",tambahnya

"lalu, bagaimana cara untuk mengendalikannya Kak?",ujar Jiro yang merasa bingung dan memberikannya kepada Yae Miko

Yae Miko mencoba memperbaiki alat teleportasi hingga berfungsi dengan baik, tiba-tiba muncul cahaya dialat teleportasinya Jiro melihatnya hingga memegangnya bahkan, Risa melihat cahaya putih yang merupakan untuk pergi yang sangat jauh dari rumahnya. Hingga mereka pun dikirim ke wilayah yang jauh dari rumah, ternyata mereka berada di tempat yang dingin dimana, Jiro merasakan dinginnya tersebut.

"Kakak..... ke ke ke kenapa ada ditempat seperti ini? emangnya dimana ini, kok dingin sekali?",ujar Jiro sambil memperhatikan Yae Miko yang serius melihat cahaya putih didepan mata

"cahaya itu.... ada di sana rupanya",Yae Miko Kagum dengan cahaya yang ada didepan mata

"Duh Kak, kita dimana? kenapa tempat ini sungguh dingin Kakak?",ujar Jiro sambil melihat cahaya putih didepan mata,"dan cahaya apa itu?",tambahnya

"di Enkranomiya, Jiro memang dingin tapi saat kau turun dari bukit ini",ujar Yae Miko sambil turun kebawah bersama Jiro,"kau tidak akan dingin",tambahnya sambil melihat Jiro sudah tidak menggigil lagi

"Enka... nomiya....? jadi tempat seperti ini Enkanomiya?",ujar Jiro sambil menelusuri tempat-tempat Enkranomiya bersama Yae Miko

"iya, kau baru tau tempat seperti ini?",ujar Yae Miko kepada Jiro

"tentu, aku baru tau tempat kegelapan ini bahkan, misterius bagiku",Jiro yang melihat ke arah kiri dan kanan serta bebatuan yang sangat besar disetiap sampingnya

Jiro melihat Yae Miko berjalan kedepan sendirian, lalu dia tidak mau ketinggalan bersamanya sambil berjalan pelan hingga melihat sebuah istana tepat didepan mata hingga mereka berusaha untuk pergi ketempat tersebut. Lalu, saat mereka sampai di dalam istana, Jiro melihat isi dibalik ruangan yang sudah berantakkan akibat perang beberapa tahun yang lalu, Yae Miko mencari sesuatu dan tiba-tiba, terdengar suara pertarungan didepan mereka hingga berlari kedepan sambil melihat Raiden Shogun melawan Thunderhelm Lawachurl.

Yae Miko melihatnya hingga bersiap untuk membantunya dengan mengeluarkan senjatanya, termasuk Jiro yang siap mengeluarkan pedang samurai dari samping pinggang kiri hingga melompat dan musuh terkena serangan Jiro membuat Riaden Shogun kaget melihatnya. Jiro semakin percaya diri, sambil melindungi Raiden Shogun yang hampir mengenai serangan musuh, lalu musuh siap melompat ke udara hingga siap memukul Jiro dengan tangan kosong hingga Jiro mencoba untuk menghindar dari serangan tersebut. Yae Miko tidak hanya diam saja sambil menemui Jiro yang sedang bertarung hingga mengeluarkan Sesshou sakura yang merupakan serangan kecil dengan petir ungu untuk melumpuhkan makhluk hitam bergaris ungu. Setelah melumpuhkan makhluk tersebut, mereka tidak melihat Raiden Shogun dibelakang membuat Jiro kebingungan bercampur curiga dengan sikapnya.

"kemana dia pergi Kak?",ujar Jiro tidak melihat Raiden Shogun

"Hmmm, dia pergi entah kemana dia berlari padahal sudah dibantu oleh kita tapi, dia selalu begitu",ujar Yae Miko dengan cemburu tidak melihat Raiden Shogun menghilang dan tidak berterimakasih kepada Jiro yang menyelamatkannya

"baiklah, walaupun dia pergi begitu saja",ujar Jiro sambil melihat kedepan dan sekelilingnya,"tempat ini seperti tempat yang sudah mati atau ditinggalkan oleh orang-orang Kakak",ujar Jiro sambil berkeliling sekitar Enkanomiya

"sebaiknya, kita kembali saja kau sudah tau tempat ini kan?",ucap Yae Miko dengan menyembunyikan amarahnya kepada Raiden Shogun sambil memegang tangan Jiro untuk pulang,"ayo.... kita pulang saja Jiro aku sudah bosan ditempat ini, pakailah teleportasimu kerumah bersamaku",tambahnya

Akhirnya, Jiro pulang bersama Yae Miko walaupun dia sangat marah kepada Raiden Shogun bahkan, Yae Miko tau bahwa Jiro ingin sekali bertemu dengannya namun, hanya sebentar saja. Lalu, mereka sampai dirumah, Jiro melihat Yae Miko marah didalam hati hingga Jiro mengetahuinya jika dia marah kepada Raiden Shogun membuat Jiro tidak mau terlibat dalam pertengkarannya hingga Yae Miko marah.

"itu tidak boleh Jiro, kau sungguh ingin bertemu dengan Raiden Shogun, dia malah pergi begitu saja. kita harus membalasnya, Jiro",ujar Yae Miko kepada Jiro

"dengan cara apa, Kakak? Mungkin dia sedang sibuk atau gimana",ujar Jiro dengan sedikit sedih dan berkata lagi,"aku bingung, kenapa dia pura-pura sibuk padahal, dia sibuk bertempur bukan sibuk di kantornya",tambahnya

"maka dari itu Jiro, kita harus bisa membalas dengan kebohongan Jiro",Yae Miko dengan semangat untuk membalas dendam dengan cara berbohong

"haaah, aku sih setuju tapi, harus berhati-hati sikapnya juga Kak",ujar Jiro dengan tenang

"Kakak akan pergi Jiro, sampai nanti",ujar Yae Miko sambil pergi meninggalkan Jiro di dapur

Jiro melihat Yae Miko pergi ke negerinya, lalu Jiro melihat panorama malam yang hampir sama dengan panorama malam di negeri Yae Miko, lalu Jiro pergi kedalam kamar tidur melihat kuas dan alat melukis untuk pemandangan indah.

"oh, inikan.....",Jiro mengingat memperlihatkan kepada Yae Miko untuk melukis pemandangan indah di suatu tempat, bahkan Dia tidak akan melupakan pemandangan tersebut kemarin

Keesokannya, Jiro mulai merasa sendirian tanpa didampingi oleh Yae Miko maupun siapapun disampingnya, berjalan sendirian di dalam kota Inazuma sambil memandang ke langit biru yang cerah."tempat ini, membuatku tenang walaupun disekitar sini hanya beberapa orang yang aku bisa dihitung dengan jari",ujar Jiro didalam hati sambil melihat warga sedang asyik jalan-jalan dan berkumpul teman atau keluarga. Namun, didepan melihat Raiden Shogun tepat didepan mata membuat Jiro sedikit gugup dengan tatapannya,"ada apa Kak Raiden?",ujar Jiro melihat tatapan Raiden Shogun yang sedikit kesal didalam hati hingga berkata.

"Kakak, ingin memaafkan kepadamu, Jiro",ujar Raiden Shogun kepada Jiro

Jiro kaget mendengar jawaban dari Raiden Shogun dan berkata,"permintaan maaf diterima Kakak, jangan terulang kembali",Jiro dengan omongan pelan

"aku menyesal Jiro, sikapku ini kepadamu, padahal kau orang baik bahkan, kau mengikuti aku terus dan membuatku curiga untukku",Raiden Shogun sedikit kecewa karena tingkah lakunya kepada Jiro

"aku tidak mencelakakan Kakak, aku hanya ingin bertemu Kak Raiden disini maupun orang lain yang aku kenal di tempat ini",Jiro dengan menerima maaf dari Raiden Shogun serta menjelaskan tidak bermaksud ingin mencurigai kepadanya

"sebaiknya, kau ada disisiku membuatku tenang Jiro, kalau kau dibelakang membuatku curiga",ujar Raiden Shogun

"Baiklah aku akan berada disisi Kakak, untuk jalan-jalan kemana pun pergi",Jiro merasa senang melihat sikap Raiden Shogun yang sudah berubah hingga berada di sampingnya sambil berkata,"Aku Percaya, Kamu Berbohong. Kamu Percaya aku Bohongi, karena sikap Kakak seperti itu kepadaku, aku berusaha untuk berbohong dengan cara diam",tambahnya didalam hati

Akhirnya, Raiden Shogun pergi bersama Jiro bahkan, mengelilingi kota Inazuma sementara itu, Yae Miko berada dibelakang untuk melihat sikap Raiden Shogun bahkan, telah memberi tau kepada Raiden Shogun dengan cara apapun. Yae Miko menjelaskan tentang Jiro yang selalu ingin bertemu dengan Raiden Shogun, bahkan memberi peringatan kepadanya tentang kesombongan dan kebohongan dirinya kepada seseorang termasuk Jiro yang selalu berbuat baik kepada Raiden Shogun namun, kenyataannya tidak terjadi apapun bahkan, Yae Miko tau sikap Raiden Shogun berbohong kepada Jiro beberapa hari yang lalu.

Yae Miko melanjutkan perjalanannya sambil memata-matain mereka berdua dibelakang agar Jiro selalu dekat atau menganggap Raiden Shogun yang misterius, hingga mereka melanjutkan jalan kaki ke Inazuma membuat Jiro merasa senang, Yae Miko tau sikap Jiro dengan kedekatan Raiden Shogun semakin terlihat hingga jalan-jalan lagi sekitar Inazuma.

***


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C5
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen