di malam hari, dari puncak bangunan aku dan nel yg masih duduk di pundak ku melihat Ichigo dan Rukia sedang bertarung melawan Golem api yg 3 kali lebih besar dari manusia.
dan di belakang Golem api tersebut terlihat wanita cantik yg sedang mengendalikan Golem tersebut.
saat pertempuran sedang mencapai klimaks nya Golem api tersebut tiba tiba di lilit oleh beberapa ular.
seketika Golem api tersebut langsung musnah dan ular tersebut berubah menjadi batang besi yg bengkok lalu jatuh ke tanah.
di bawah tatapan semua orang, seorang pria paruh baya muncul di hadapan mereka dengan beberapa ular di sekitar tubuh nya.
terlihat pria itu mulai berbicara dengan wanita yg mengendalikan Golem tersebut sambil berjalan ke arahnya.
terdengar dari suara pria itu bahwa wanita itu bernama yushino
"ayo kita pulang Yushino" kata pria itu dengan tegas.
tapi Yushino sepertinya tidak mengindahkan kata kata pria itu dan bersiap menyerang nya.
lalu pria itu juga dengan cepat mengirimkan ularnya untuk menyerang Yushino.
melihat hal ini saya dengan cepat membuta perisai cermin untuk melindungi Yushino yg membuat ular itu terbentur oleh perisai ku.
saat itu saya dan nel yg ada di pundak ku langsung menusuk di sebelah Yoshino.
"taksido bertopeng" seru Ichigo dan Rukia secara bersamaan.
"Yoo sudah lama tidak bertemu Ichigo dan wanita cebol" kata ku dengan santai sambil memeluk pinggang Yushino
"pria sialan, kamu menghilang begitu saja tanpa mengucapkan kata kata apapun, di mana kamu bersembunyi sekarang" terima Rukia dengan marah
"tenang jangan marah marah di sini, aku akan menemui mu nanti, mari kita urus yg di sini dulu, bagaimana nona, kelihatannya kamu tidak mau pergi bersama pria ini, jika kamu mau aku bisa membantu mu" kataku dengan santai, lalu aku mendekatkan wajahku ke arah telinganya
"aku juga bisa mengubah mu menjadi manusia, dewa kematian atau arrancar seperti adik ku ini, jangan takut aku masih manusia" bisik ku pada Yoshino, yg membuat wajahnya tercengang.
"jangan bercanda, tidak mungkin kamu bisa melakukannya" kata Yoshino dengan tidak percaya.
"kakak Nero bisa mengubah saudara ku menjadi manusia, kenapa dia tidak bisa mengubah mu" seru nel dengan senyum lembut
"apa itu benar, apa aku bisa menjadi manusia" kata Yoshino dengan kaget
"mm, tapi sebelum itu biarkan aku membersihkan lalat ini" saat itu saya langsung menunjuk ke arah pria paruh baya itu dan seketika tubuhnya langsung tersalip oleh salip cahaya.
"lepaskan aku, kamu manusia rendahan hanya layak menjadi makanan kami" teriak pria itu dengan marah.
"oo benarkah, sayangnya manusia rendah ini akan melumat mu menjadi ukuran yg lebih kecil, mari kita lihat apa kamu bisa bertahan" saat itu tubuh pria itu dan ularnya di tutupi oleh kotak transparan berwarna biru.
perlahan kotak itu mulai mengecil kan ukurannya terus menerus.
"tidakkk, lepas kan aku manusia rendahan" teriak pria itu
"heh" kataku dengan acuh tak acuh, setelah itu terlihat tubuh pria itu mulai hancur menjadi genangan darah di dalam kotak biru tersebut.
setelah beberapa saat kotak tersebut langsung menyusut menjadi lebih kecil dengan cepat lalu menghilang di bawah tatapan semua orang.
"kalian lihat, sangat mudah membunuh nya, kenapa ribut ribut dengan serangan yg meledak ledak, apa kalian tidak tahu ada orang yg sedang tidur" kata ku dengan acuh tak acuh
"pria sial, itu karena kamu terlalu kuat, bagi kami itu terlalu menyusahkan" teriak Rukia dengan kesal.
"sepertinya kamu masih perlu di latih lagi, aku akan menemui mu malam ini, he he he" kataku dengan senyum jahat
"jangan malam ini, besok saja ok, aku baru saja tiba" kata Rukia dengan panik sambil menutup selangkangannya.
"baiklah, aku akan pergi dengan wanita ini dulu, selamat malam" saat itu aku dan nel langsung menghilang bersama Yoshino dan muncul kembali di rumahku.
"di mana kita sekarang" tanya Yoshino dengan penasaran sambil melihat sekeliling.
"ini rumah ku, silahkan duduk dulu, mari kita bahas tentang mu dulu" lalu kami duduk di meja makan dan iren juga datang lalu duduk di sebelahku
"tuan muda, sudah pelayan ini katakan jangan asal menjemput gadis liar, bagaimana kalo dia membawa penyakit kelamin" kata iren dengan tegas, saat itu wajah yoshino langsung menjadi gelap.
"apa menurut mu aku seperti gadis liar, tuan muda mu yg menculik ku dan membawanya ke sini" teriak yoshino dengan kesal
"lihat tuan muda, dia seperti serigala betina yg sedang birahi" kata iren sambil menunjuk ke arah Yoshino
"kamu yg birahi, kamu wanita penuh dengan birahi" teriak Yoshino yg semakin marah sambil menunjuk iren
"tuan muda, pelayan ini hanya birahi jika ada tuan muda, jangan dengarkan wanita tua ini" kata iren yg langsung melompat ke pangkuan ku.
"kalian aarrggg" kata Yoshino sambil menahan amarahnya
"ok ok jangan bertengkar, aku akan menjadikanmu manusia dan kamu tidak perlu memakan jiwa lagi, tentu saja kekuatan mu masih tetap utuh, syaratnya jangan menyakiti orang yg kamu lawan tadi dan teman temannya serta rahasiakan identitasku, apa kamu bisa melakukannya" kataku dengan santai, sambil melepas topeng ku
"apa hanya itu" tanya Yoshino dengan tidak percaya
"apa lagi yg kamu inginkan, jangan bermimpi menjadi wanita tuan ku, kamu bukan tipenya" kata iren dengan kesal.
"itu belum tentu, apa kamu tidak tahu tuan muda mu memeluk pinggang ku dengan mesra" kata Yoshino dengan nada menggoda
"heh hanya memeluk pinggang apa hebatnya, aku selalu tidur dengan tuan muda setiap malam" kata iren dengan bangga
"kamu hanya pelayan" kata Yoshino dengan kesal
"kamu bahkan bukan siapa siapa bagi tuan muda ku, hanya wanita liar yg tuan muda ku pungut di jalan" kata iren lebih sombong lagi
"kamu kamu"
"ok ok berhenti kalian berdua, lihat nel masih anak anak jangan berkelahi di depan anak anak" kata ku dengan kesal.
"nel juga selalu tidur dengan kakak dan mandi dengan kakak, nel selalu bersama kakak, nel juga sering berciuman dengan kakak, nel yg terbaik" kata nel dengan gembira sambil menunjukan wajah seorang pemenang
hal ini langsung membuat suasana menjadi sunyi.
"ehem, bagaimana jawabanmu" kata ku dengan canggung
"ok aku menerimanya, tapi bisakah aku juga tinggal di sini, jika tidak aku akan di kejar oleh mereka, kamu sudah membunuh bawahan setia dari pemimpin kami, mereka pasti akan mengejar ku karena mereka tidak tahu tentang mu" kata Yoshino dengan wajah serius
"jangan pernah bermimpi kamu wanita liar" teriak iren dengan kesal sambil membanting tangan nya ke meja makan yg membuat meja tersebut langsung hancur menjadi bubuk.
"iren jangan terlalu kasar, lihat apa yg kamu lakukan, apa yg di katakan Yoshino ada benarnya, percuma juga dia menjadi manusia tapi akhirnya dia di bunuh oleh mereka" kataku sambil mengelus kepala iren
"tapi tuan muda"
"iren, apa kamu cemburu atau apa, aku selalu menjadi milik mu, kenapa kamu begitu cepat lupa"
"maaf tuan muda, pelayan ini hanya sedikit kesal, tuan muda tidak pernah mandi lagi dengan pelayan ini sejak datangnya nona muda, pelayan ini benar benar kesepian" kata iren dengan sedih sambil menatap ku dengan mata basah nya.
"bukankah kita masih tidur bersama"
"pelayan ini ingin lebih, ingin selalu bersama tuan muda, seperti ini selamanya" kata iren sambil meringkuk di pelukanku.
"bukankah kita akan selalu bersama, bahkan hingga ribuan tahun kita akan tetap bersama, apa yg kamu takutkan"
"kalo begitu jadwal sex kita akan ditambah, tuan muda tidak boleh menolak" kata iren dengan nada memohon
"baiklah lakukan sesukamu"
"tuan muda memang yg terbaik" kata iren dengan gembira sambil mencium bibirku.
"aku tahu kamu tadi hanya akting saja, semakin lama kamu semakin licik" kataku sambil mencubit hidung iren.
"he he he, pelayan ini benar benar serakah dengan tubuh tuan muda" kata iren dengan centil.
"apa kalian benar benar tuan muda dan pelayan"
"tentu saja, kami berdua pelayan dan master yg saling mencintai selamanya" kata iren dengan lembut.
"nel juga, nel mencintai kakak selamanya, kami juga saling mencintai" teriak nel dengan gembira.
"tentu saja, nel yg terbaik" kataku sambil mencium pipi nel yg sedang duduk di bahu ku.
"baiklah, sekarang bersiaplah" saat itu dua cahaya muncul dari tangan ku dan langsung masuk ke dahinya, lalu tubuhnya langsung di penuhi oleh cahaya.
setelah beberapa saat cahaya itu mulai menghilang dan wujud Yoshino mulia terlihat.
"bagaimana" tanya ku dengan santai, tapi dia tidak menjawab dan hanya air mata yg mengalir dari pipinya yg bisa terlihat.
"iren, antar dia ke kamarnya nanti, aku akan menidurkan nel lebih dulu"
"baik tuan muda" saat itu iren mulai bangkit dari pangkuanku dan saya dan nel langsung pergi ke kamar.