setiap pagi saya selalu mengantar miya ke sekolah dengan sepeda dan di sore hari saya menjemputnya sambil berjalan jalan, tertawa bersama, kadang kadang menyanyikan lagu bersama, say juga mengirim beberapa lagu dan keahlian gitar pada miya.
di atap saat saya memikirkan kapan meninggalkan dunia ini dan memberi tahu yg sebenarnya pada miya, seseorang pengganggu tiba tiba muncul
"apa yg kamu lakukan disini, kenapa merokok di sekolah" kata hiratsuka
"urus urusanmu sendiri" kataku dengan santai
"apa jawaban mu, apa kamu masih marah dengan gurumu"
"jangan berpikir terlalu jauh, saya selalu sepeti ini dengan wanita yg tidak ada hubungannya dengan ku, apa lagi yg kamu inginkan, ingin aku menjilat kakimu" kataku sambil mematikan rokok dan berjalan pergi
"kamu.."
"jangan bicara omong kosong wanita penipu" kataku sambil melambaikan tangan
di lorong menuju kelas saya tiba tiba di cegat oleh wanita pirang dan beberapa pria yg mengikutinya
"kamu berhenti untukku" kata wanita itu, tapi saya mengabaikan dan tetap berjalan tetapi di cegat oleh pria yg mengikutinya
"hei men dengarkan wanita ini pufff" sebelum laki laki itu selesai bicara saya langsung memukul perutnya membuat beberapa pengaturan agar tidak ada yg terluka tapi tetap pingsan
"adalagi yg ingin mengikuti jalannya" kataku sambil menunjuk orang yg sudah pingsan didepan ku
"bagus kalian orang pintar" kataku dengan santai dan menendang laki laki itu ke samping agar tidak menggangu jalan dan mulai berjalan menuju kelas.
semua ini disaksikan oleh banyak orang termasuk guru hiratsuka dan anggota klub relawan.
__________
di ruang klub relawan
"apa yg harus guru lakukan, bisakah tugas ini diserahkan kepada mu"
"guru, sepertinya Nero sangat sedih karena guru membatalkan kencannya, kami melihatnya di bar beberapa hari yg lalu"
"bagaiman guru dan murid bisa berkencan"
"saya juga tidak ada ide, dia seperti benteng tertutup, hanya orang orang yg dia tandai yang bisa masuk ke benteng itu" kata wanita berdada rata dan kemudian dia melanjutkan
"dulu guru bisa masuk ke benteng itu dengan mudah, tp karena guru menipunya dia sudah menutup akses bahkan memberikan peringatan waspada pada guru, jangankan masuk, bahkan jika guru ada di radius pantauan benteng, alarm benteng akan berbunyi"
sunyi sesaat
"jadi kita harus menggunakan seseorang yg masih bisa masuk ke benteng tersebut"
"siapa orang ini, "
"Yui"
__________________
di kelas
"Nero apa kamu punya waktu sore ini"
"kenapa, apa Yui ingin mengajakku kencan, jika Yui menyukai ku katakan saja langsung, jangan lakukan hal hal yg merepotkan"
"bukan begitu, anu.."
"jika Yui tidak menyukaiku berarti ini bukan kencan, Nero sangat sibuk di sore hari tidak ada waktu untuk hal hal sepele, jika Yui ada masalah minta tolong pada guru penipu itu, tapi jika Yui punya masalah keuangan Nero bisa membantu, Nero sangat kaya jd Yui tidak perlu takut menghabiskan uang Nero"
"apa Nero sangat membenci guru hiratsuka"
"tidak, Nero tidak membencinya, Nero hanya kesal setiap kali Nero melihat guru, jantung Nero berdegup kencang, Nero sepertinya sangat susah menghilangkan rasa cinta Nero kepada guru, jd Nero berusaha menghindarinya, apa artinya memiliki rasa cinta jika kita tidak bisa menyampaikannya, sepertinya ada rasa sesak di hati Nero" kata ku dengan santai, setelah hening sejenak saya melanjutkannya lagi
"Nero tau niat Yui sangat baik, dari pertama melihat Yui, Nero tau orang seperti apa Yui, tapi untuk masalah cinta, Yui benar benar tidak bisa membantu, Nero sibuk di luar untuk menghilangkan rasa cinta Nero ke guru, jika itu tidak berhasil kemungkinan Nero akan keluar dari negeri ini, cari tempat yg tidak ada guru heheheh, ayo fokus pada pelajaran"
__________________
di ruang klub
"jadi itulah yg dia katakan, Yui merasa kasihan pada Nero, dia terlalu mencintai guru" kata Yui
"jadi ini semua tergantung keputusan guru" kata wanita berdada rata
__________________
keesokkan harinya di atap sekolah
"apa penipu mu inginkan, apa tidak bosan mengganggu ku setiap hari"
"guru ingin memberimu kesempatan, ayo kita berkencan malam ini" kata guru hiratsuka
"oooo" kataku sambil mendekati guru dan menempelkannya di tembok dekat pintu.
"tidak heran guru akhir akhir ini menggunakan rok, apa guru ingin menggodaku lg setelah itu menipuku dengan mulut rubah mu, sudah berapa laki laki yg kamu tipu" kataku sambil memeluk pinggangnya
"guru tidak menipumu, guru benar benar ingin memberi mu kesempatan"
"heh hanya orang bodoh yg percaya mulut rubah mu, karena kamu selalu menipu dan ingin mempermainkan ku, tentu aku juga harus membalasnya, maaf guru saya bukan orang yg baik, seperti perkenalan ku sebelumnya, semua musuh ku memanggil ku raja iblis, itu bukan tanpa alasan, itu karena aku selalu membalas orang orang yg ingin menyakitiku dengan sangat kejam, guru bisa merasakannya sekarang"
"apa yang akan mmmm" sebelum selesai bicara saya mencium mulutnya, setelah beberapa menit, saya mengangkat rok nya, mengeluarkan senjataku, menyibak celana dalamnya dan tanpa omong kosong memasukan senjataku ke kemaluannya dan memompanya terus menerus di bawah tatapan tercengang guru sambil memukulku dengan keras.
setelah 10 menit guru mulai berhenti meronta dan perlahan mulai mengimbangi permainan dan saya mulai melepaskan ciuman ku
"ah ah ah" hanya suara desahan ini yg terdengar, tanpa makian, tanpa keluhan apa pun, hanya desahan, tapi setelah hampir 30 mnt, gerakan ku semakin cepat, dan guru juga mulai menyadari ada yg salah, dan mulai berkata dengan pelan di telingaku
"Nero jangan di dalam, guru tidak aman hari ini, Nero kamu mendengarkan"
"guru pembalasan baru di mulai, masih ada 2jam 30menit yang tersisa"
"Nero jangan bicara omong kosong kita harus masuk kelas"
"hehehe, siapa yg peduli, guru akan mengerti kengerian berurusan dengan raja iblis mulai sekarang"
"guru mohon, selama tidak didalam mmmm, jangan jangan Nero tolong mmmm aahahh"
dengan erangan pelan tubuh guru bergetar hebat dan pelukan lehernya semakin kencang serta wajahnya di sandarkan di bahuku.
setelah menekan dan memutar beberapa menit ditambah erangan guru beberapa kali saya melanjutkan memompa
2jam 30 menit kemudian, seorang laki laki berdiri menghadap tembok dengan wanita yg memeluk lehernya serta kakinya memeluk pinggang laki laki tersebut dan cairan putih terus menerus keluar dari kemaluannya sedang melakukan ciuman bergairah dan setelah beberapa menit mulai berpisah dan menyandarkan kepalnya di bahu laki laki tersebut.
"maaf Nero, guru benar benar tidak mengerti dengan hubungan kita saat ini"
"maksud guru dengan ini" kataku sambil melihat banyak cairan putih susu dan sedikit noda darah.
"jangan lihat"
"guru, apa kamu masih perawan, Nero kira guru adalah pelacur yg menipu para laki laki tampan sepertiku"
"pufff" Suki yg bersembunyi di sudut hampir tertawa
"gurumu sudah seperti ini, kamu masih menghina gurumu, kamu benar benar raja iblis"
"saya sudah mengatakannya dari awal pengenalan"
"apa yg harus kita lakukan sekarang, lihat pakaian bawah kita, semua berisi lendir mu, dan kaki guru juga sedikit lemah"
"atau kita lanjutkan sampai malam"
"jangan jangan, guru sudah hampir pingsan, ayo kita bersihkan perlahan"
"tenang Nero telah mempersiapkan semuanya" dengan lambaian tangan saya mengeluarkan satu kotak tisu basah, tisu kering, sepasang stoking hitam, serta pakaianku jg kembali ke keadaan seperti baru.
"Nero, bagaimana kamu melakukannya"
"jangan tanya, di masa depan guru juga akan tau, saat cinta guru benar benar milik Nero, banyak yg akan membuat guru tercengang, jadi bagaimana kencan kita"
"kamu masih bertanya, setelah semua yg kamu lakukan, kamu benar benar raja iblis"
"oke oke, Nero akan menjemput guru malam ini, ingat berdandan yg cantik, Nero juga ingin sedikit mengadu Kendo dengan ayah mu,,, hehe lihat bagaimana neromu mengalahkan Kendo ayahmu"
"Nero kamu juga melatih Kendo"
"guru akan tau nanti, ayo cepat, uhhh celana dalam berenda hitam, guru kamu benar benar membuat Nero ingin memasukannya lagi"
"jangan banyak omong kosong"
_________________
di ruang klub
"ini semua salah yui, guru dia aduhhhh"
"jangan bicara omong kosong, jangan sampai menyebar, ini jg demi kebaikan guru, jangan bicara kan dengan siapapun ingat" kata yukino