Lareina menatap sebuah nampan makanan yang ada di hadapannya dengan tatapan memelas. Entah karena dirinya yang sedang sakit sehingga tidak nafau makan atau bagaimana, penampilan dari semangkuk sup wortel dan nasi, serta jus buah itu benar-benar tidak menggugah seleranya sama sekali.
Makanan rumah sakit yang telah dirancang sedemikian rupa oleh ahli gizi sesuai dengan takaran protein, karbohidrat, vitamin, dan lemak yang dibutuhkan setiap pasien itu memang tidak pernah terasa enak di indera perasanya.Makanan rumah sakit itu tidak jauh berbeda dari makanan diet yang biasa ia makan, hanya saja lebih tidak berasa dan lebih tidak enak.
Gadis itu telah bermalam di rumah sakit hingga pagi ini diberikannya sebuah sarapan tidak menarik itu. Tidur malamnya tidak nyenyak sama sekali karena dadanya yang sesak dan tubuhnya yang tiba-tiba menggigil membuat kedua orang tuanya panik dan memanggil tenaga medis yang sedang berjaga pada malam itu.