Sesampainya di kamar mandi, ia masuk ke dalam salah satu bilik dan menguncinya. Gadis itu kemudian duduk tertunduk di kloset dan merenung. Rasa sesak di dada itu masih menempel di dalam diri Lareina.
Terdapat berbagai kemungkinan yang hanya sempat terlintas sebentar di pikirannya. Salah satunya adalah kemungkinan jika ia tidak bisa kembali ke dimensi aslinya, dimana kehidupan lamanya berada.
Ia juga sempat memikirkan solusi jika kemungkinan tersebut terjadi. Satu-satunya solusi adalah dengan beradaptasi dan menerima kenyataan pahit tersebut. Lareina pikir bahwa dengan semakin lama ia berada di dimensi dan kehidupan barunya ini, ia dapat merelakan kehidupan lamanya yang penuh kejayaan. Ternyata pemikiran itu salah besar. Lareina masih memiliki keinginan untuk kembali ke kehidupan aslinya. Ia ingin orang-orang mengingat prestasi yang pernah diukirnya semasa ia masih menjadi atlet.