Arielle mengeluarkan pena tersebut dan memegangnya dalam posisi menulis. Pena tersebut terasa nyaman digenggamannya.
Ia berdiri sebentar. Mengambil sebuah kertas dari tumpukan kertas baru yang tadi sempat Lucas tunjukkan letaknya. Arielle kembali duduk di kursi dan mulai menulis. Gerakannya masih canggung tetapi ini jauh lebih baik dari pengalaman pertamanya.
Arielle sudah bisa membedakan beberapa huruf yang bentuknya hampir mirip. Namun, jika masih ragu, ia menyempatkan untuk mengintip buku untuk memastikan jika ia melakukannya dengan benar.
Gadis itu pun melipat kertas kecil itu dan menyelipkannya di saku gaunnya. Ia akan memberikannya kepada Lucas nanti.
Sebuah ketukan di pintunya terdengar. Lucas dan seorang pria tua berkacamata tiba membawa beberapa tumpuk buku.
"Yang Mulia, perkenalkan. Dia adalah salah satu bendahara kerajaan yang telah dipercayai Yang mulia untuk mengajari Anda. Tuan Edmun, perkenalkan diri Anda."