Arielle memundurkan tubuhnya dan menggeleng. Ronan menggenggam kedua tangan Arielle untuk beristirahat di pangkuannya. Ia mencondongkan tubuhnya dan mengecup singkat bibir gadis itu.
"Arielle, aku beri tahu sesuatu hal yang penting. Untuk menjadi ratuku, aku tidak membutuhkan seseorang yang palsu, yang hanya peduli akan kekuasaan dan tersenyum tanpa henti di atas singgasana tanpa peduli dengan orang di sekitarnya. Aku membutuhkan seseorang ratu yang penuh akan rasa kasih sayang, tak pandang kasih berbagi kehangatan dan peduli akan sesama. Dan itu semua adalah dirimu. Utara sangat membutuhkan seorang ratu sepertimu. Tidak, sebenarnya dunia butuh lebih banyak orang sepertimu. Jadi, aku dan Utara akan sangat bersyukur jika kau menjadi ratu kami."
Ronan memperhatikan bibir gadis itu yang mulai bergetar. Sudut matanya mulai turun menandakan Arielle akan menangis sekali lagi.
"Untuk menjadi ratu, kau hanya butuh menjadi dirimu sendiri. Itu sudah sangat cukup bagi kami."
"Tapi-"