Kamar milik sang raja cukup hening sehingga Tania bisa mendengar suara berbisik tersebut. Wanita itu menoleh dan terkejut melihat Arielle yang sudah sadarkan diri.
"Tuan Putri…"
Wanita tua itu bangkit dari lantai untuk memeluk Arielle erat. Air matanya tak bisa lagi dibendung. Akhirnya… ia sudah bisa bernafas lega sekarang. Semalaman ia diliputi rasa cemas, bertanya-tanya kapan sang putri akan bangun lagi…
Tania benar-benar merasa bersalah karena membiarkan Arielle meninggalkan manor di kondisi badai salju. Seandainya ia bisa lebih tegas, pasti Arielle tak akan pernah sampai celaka seperti ini.
"Tuan Putri… aku sangat khawatir…" ujar Tania yang merasa lega karena akhirnya Arielle telah sadarkan diri.
"Tania… air…." balas Arielle yang merasa kesakitan karena tenggorokannya terasa kering sekali.
"Oh, Maafkan aku, Yang Mulia… Aku terlalu bahagia Anda telah bangun," jawabnya sambil menyeka air mata dari wajahnya. "Akan segera ku ambilkan air hangat."