"Jadikan aku milikmu malam ini, aku pasrah."
Aarun mendengar ucapan Hannah yang begitu pelan, ia kini menatap gadis itu dengan mata tajamnya, apa ini adalah pilihan yang benar.
Tangan gadis itu kini memegang lekuk leher Aarun ia membelainya lembut "Aku tanya padamu sekali lagi, jangan karena kau hanya menurutiku tapi, kau juga menginginkanku kan?" tanya Aarun agak ragu.
Hannah menatap mata pria itu dengan mata berbinarnya "Bukankah aku sudah bilang, aku juga sangat menginginkanmu, aku sudah lama menunggu hari ini," jawab gadis itu yakin.
"Baiklah tapi jangan menyesal-" ucap Aarun yang kini membelai rambut dan menyingkirkan poni gadis itu.
"Aku tak akan menyesal," yakin Hannah.
Aarun terus membelai pucuk kepala gadis itu lalu ia mendekatkan wajahnya perlahan "Hannah, aku mencintaimu," bisiknya sebelum mulat mengulum bibir gadis itu dengan lembut.