Kapitel 60: Perasaan Dilema

Mata Hannah melihat luar jendela dengan tenang, ia suka senja dengan warna orange yang menyelimuti langit, ia suka pemandangan kota saat orang-orang berjalan bahagia pulang ke rumah masing-masing setelah lelah bekerja, Ia suka melihat bunga-bunga yang pelahan menutup kembangnya seperti wanita pemalu saat senja tiba.

Ia tak menyadari jika rambutnya yang ia kuncir kuda melambai-lambai membuat orang di sampingnya terganggu.

Tidak, dia tampaknya tidak terganggu sama sekali.

Pria itu sedang menikmati hal lain yang menurutnya lebih indah dari senja.

Sudut atau sisi sebelah wajah Hannah yang indah, bulu mata yang lentik, bibir yang merah dan hidung yang mancung terlihat sangat indah di mata Aarun.

Dari sudut yang begitu dekat ia bisa melihat kulit putih Hannah.

Tatapan Aarun sangat dalam, matanya tidak pernah beralih pada objek lain.

Suara tawa orang-orang di dalam mobil seakan tidak di dengarnya.

Hannah akhirnya menyadari jika rambutnya di belakang menghalangi Aarun.