Kapitel 47: Baju Baru

"Ibu benar-benar berubah kan kak? Atau dia berbohong?

Arin melirik adiknya sebentar, ia juga tidak tahu, ia takut menduga sesuatu yang belum pasti tapi firasat buruknya terus mendorongnya untuk percaya.

"Kita tidak tahu apa yang sebenarnya ada dalam hati ibu kita Aarun, kita tidak bisa menduga atau menuduhnya seperti sekarang ini."

"Aku sangat lelah pada sikap ibu, ini sudah berjalan beberapa bulan!" kata Aarun penuh penekanan.

"Aku juga Run, tapi mana mungkin kita menyerah, mana mungkin kita membiarkan ibu dan ayah berpisah!"

"Aku, aku tidak tahu jika kemalangan itu terjadi, aku sangat takut bagaimana dengan nasib kita kak?"

Arin menggeleng "Jangan terus-terus memikirkan kemungkinan yang buruk, kita harus berpikir positif." Arin sejujurnya tidak yakin dengan ucapannya sendiri karena jika melihat kondisi sekarang banyak kemungkinan bahwa keluarga mereka akan terpecah belah.

"Apa kita ke tempat kerja ayah, kita beritahu jika ibu sedang pergi entah kemana?" usul Aarun.