"Kakak…." Anwen berucap pelan sambil menurunkan kedua tangannya dan menatap kakaknya dengan mata yang sedih.
"Mulai sekarang dia bukan lagi dokterku. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk dan tinggal di istana. Sekarang dia bukan siapa-siapa dan tidak memiliki kepentingan apa pun di istana ini, jadi dia harus pergi."
Perkataan Rion seperti pisau yang menusuk hati Odette. Rasanya ingin menangis namun Odette menahannya dan tetap tersenyum di hadapan Anwen. "Dia benar. Jadi biarkan aku pergi, Anwen," ucapnya lalu berjalan melewati Anwen yang bergeming memandang Rion.
"Apa kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Rion saat Anwen terus menatapnya tanpa berkedip.
"Apakah Nona Ody melakukan kesalahan yang tidak termaafkan sampai kakak memecatnya dan mengatakan hal pahit seperti tadi?"
"Tidak," datar Rion.
Anwen terdiam menatap kakaknya selama beberapa detik sebelum berkata, "Aku kecewa kepadamu, Kakak."
Rion tertegun.