1 bulan kemudian*
Perlahan Erick menarik gagang pintu kamar Fanda, ia bisa melihat sosok cantik yang dibalut gaun pengantin berwarna putih itu. Sungguh, sangat indah. Erick mErickkahkan kakinya memasuki kamar sahabatnya itu.
Fanda yang tengah terdiam menatap cermin pun langsung membalikkan badannya menatap Erick dengan hangat.
"Rick." lirih gadis itu.
Sebisa mungkin Erick mencoba tersenyum. Sejujurnya, ia bimbang antara perasaan lega atau patah hatinya yang lebih dominan saat ini. Ia merasa akan kehilangan Fandanya yang gila. Entah perubahan apa yang akan terjadi setelah sahabatnya itu menikah.
Fanda langsung berdiri dan berjalan perlahan ke arah Erick.
Penantian Fanda berakhir, akhirnya ia akan bersama Ronald. Erick tersenyum dan mengulurkan tangannya ke arah Fanda.
"Ayo kita berangkat, mereka udah nunggu!" kata Erick pelan.
Fanda terdiam, dia tidak menerima uluran tangan Erick, dia menunduk dan sesetes air matanya jatuh ke lantai.