Ren masih saja kukuh menolak pemberian Rei. Baginya, menerima hal semacam itu dari sesama lelaki tanpa dia melakukan apapun, itu seperti melukai wibawa serta harga dirinya sebagai seorang putera mahkota.
Meskipun dia paham dia sudah bukan putera mahkota ketika datang ke era modern ini, namun jiwa dan norma-norma yang ditanamkan kepadanya selaku putera mahkota tidak bisa begitu saja dilunturkan darinya.
Fei memandang canggung ke dua pemuda yang seperti sedang bertengkar, meski tidak. "U-Um … Mas Ren dan Kak Rei jangan saling debat, yah!" Wajahnya menunjukkan ketidaknyamanan dan takut. Dia menghormati kedua pemuda itu, makanya dia tak ingin ada ketegangan di antara keduanya.
"Kami tidak bertengkar, kok Fei." Rei lekas memberikan senyum lembut ke adik angkatnya. Ia paham hati Fei rapuh dan tak suka adanya keributan di depan mata, maka dia pun meredakan situasi tak nyaman dengan Ren. "Baiklah, Ren … kalau begitu, nanti kita sama-sama belikan Fei kebutuhan dia, yah!"