Kapitel 208: Bangun Tidur 4

Arga pun nyengir. "Aku memang keras kepala karena aku memiliki tulang kepala. Coba deh bayangkan saja kalau aku nggak punya tulang kelapa? Pasti namanya bukan keras kepala lagi."

"Makin lama, kamu semakin ngelunjak ya!" Ketus Surya.

"Kak Arga nggak usah jadi orang menyebalkan sehari saja bisa nggak sih?!" Tanya Anes sedikit kesal. Dia pun membuang napas kasar. Tak hanya itu saja, dia pun mengelus dadanya agar dirinya diberikan kesabaran lebih dari biasanya.

"Nggak bisa, aku memang menyebalkan. Kalau kalian mudah marah, maka kalian pula yang akan cepat mati!" Ejek Surya.

"Oh, jadi itu yang kamu mau?" Tanya Surya. Dia agak terkejut dengan respon Arga. Namun, dia mencoba untuk menenangkan diri untuk bisa terlihat biasa saja.