Dokter Rio dan Emily bergegas menerobos kerumunan orang-orang yang berjalan hilir mudik. Senja mulai merambat di Alpan, dan entah siapa yang mengkoordinir di tempat itu, lampu-lampu darurat dengan bahan bakar genset mulai dihidupkan. Hal itu sempat membuat Emily sedikit heran, karena dirinya sama sekali tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumber daya dan bantuan terkait perusahaan Zillian.
"Wow, kelihatannya ada donatur yang mensponsori pertolongan untuk para pengungsi," komentar Dokter Rio melihat sebuah truk berisi genset super besar yang mangkal di dekat lokasi perkemahan.
Emily dengan raut wajah tidak senang dan kening berkerut. Bukannya dia tidak senang karena para pengungsi korban kebakaran itu mendapatkan bantuan. Namun karena dia tidak tahu apa-apa mengenai hal itu.
"Kamu sudah bertanya pada Bripda Iqbal?" tanya Dokter Rio.