App herunterladen
50% Ketika Dia Pergi / Chapter 87: Senyum untuk Mama

Kapitel 87: Senyum untuk Mama

"Dia demam," kata Emily sambil meraba kening Ray.

Cowok itu tertidur dengan gelisah. Kelopak matanya berkedut-kedut, sementara bibirnya bergerak-gerak seperti menggumamkan sesuatu. Nafas Ray memburu dan terdengar tak beraturan.

"Sepertinya dia mengalami infeksi," komentar Bu Narti. "Tapi perawat bilang dia tidak apa-apa. Hanya saja butuh waktu agak lama untuk pemulihan."

Emily mendesah sedih sambil menggenggam tangan Ray. Menatap wajah yang bengkak itu membuat hati Emily terasa pilu. Lebam-lebam di wajah Ray mulai berwarna kuning pertanda hampir sembuh. Namun hal itu justru membuat wajahnya sulit dikenali. Namun entah kenapa, Ray tetap terlihat menawan di mata Emily. Mungkin itulah bentuk cinta yang ada di dalam dirinya. Yang mulai tumbuh tanpa dia sadari.

"Bu Narti tidak apa-apa kan kalau tinggal di sini dulu bersama Ray? Kasihan Ray gak ada yang jaga. Aku mau menengok Mama dan menjemputnya, " kata Emily sambil menatap Bu Narti.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C87
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen