Marion masih mencengkeram erat batang tenggorok Greg, kali ini jauh lebih kencang dari sebelumnya. Bisa saja kepala Greg pecah saat ini juga jika Marion terus meremas tenggorokan Greg sekencang itu.
"Hekk! L—lepaskan aku, Marion ...."
"Katakan, mengapa kau melakukan ini? Di mana Leah?" todong Marion, langsung pada inti dan tujuan mereka bertahan di tempat itu. Lelaki itu meronta, seperti sudah mendekati ajal, melihat itu, Marion berbaik hati melonggarkan cengkeramannya.
"A-aku tidak tahu di mana gadis naif itu. Mungkin saja ia sudah mati," jawab Greg, tanpa gentar. Marion menelengkan kepala, berusaha membaca apa siasat yang tengah direncanakan oleh lelaki ini. Namun, tak ada yang ia ketahui. Lelaki itu pun tak mungkin akan membocorkan rencananya sendiri.
"Meski kau membunuhku, kau tak akan pernah tahu apa yang tengah kurencanakan. Ayahku pun sudah kuminta agar tidak membocorkan pada siapa pun meski terjadi sesuatu padaku," ucap Greg, angkuh.