Kapitel 224: Tumpahan Kopi Panas

Entah apa maksudnya Aksel mengatakan hal seperti itu, akan tetapi Anna menjadi curiga pasti Aksel seperti itu memiliki tujuan tertentu yang Anna tidak tahu.

"Sekarang apa maksud kamu tanya seperti itu?"

"Kan dari tadi saya sudah bilang ingin memastikan saja, lagi pula kamu sudah menjadi hak saya sepenuhnya."

"Ta-pi, saya enggak bisa."

"Maksud kamu enggak bisa apa?"

"Sebentar maksud kamu, saya menjadi hak kamu sepenuhnya harus seperti apa?"

"Ya bebas mau saya apakan saja, kan sudah sah."

"Aksel jangan macam-macam dong," Anna mencoba untuk berdamai dengan Aksel, ia merasa pertanyaan mereka sudah mengarah pada yang salah.

Sesekali Anna ingin mundur juga, tetapi ia sudah terlanjur duduk yang bersila dan nyaman, untuk merubah posisi duduknya akan berpengaruh nantinya pada Aksel.

"Memangnya saya mau ngapain?" tanya Aksel yang sekarang lebih mencondongkan wajahnya pada Anna.

Deg! Jantung Anna semakin tidak karuan, Aksel berhasil membuat Anna gila kembali.