"Kapan kamu akan pergi?" tanya Retta sambil berusaha untuk menahan dirinya, karena tidak bisa dibohongi kalau sebenarnya ada sebuah perasaan tidak rela dalam diri Retta.
Sejenak Rey terdiam, dia kembali memperhatikan perempuan yang dia sayang dengan manik mata yang semakin lama semakin terlihat bening menahan air matanya.
"Besok, jam 8."
Deg
Benar-benar terkejut, karena waktunya begitu singkat, hanya tersisa malam ini saja untuk dirinya bisa bersama dengan pacarnya sebelum pada akhirnya Rey akan terbang.
Sudah tidak bisa menahan kesedihannya, sampai pada akhirnya bulir bening yang sedari tadi dia tahan di kelopak matanya jatuh menetes.
Melihat Retta menangis membuat Rey Putra kebingungan, dia mengusap air mata Retta dengan perasaan yang sudah tidak karuan.
Dari sini terlihat begitu jelas kalau Rey sangat tidak ingin melihat Retta menangis di hadapannya, sehingga dia sekarang kebingungan bagaimana menghentikan tangisan pacarnya.