"Enggak aja. Lo punya masalah, apa salahnya kalau berbagi. Seengganya, unek-unek di hati jadi lepas gitu aja."
Cewek tengil itu masih menatap langit, tidak memandang sedikit pun ke arah Ansel.
"Keluarga kita udah berteman cukup lama, beberapa kali kita sering ketemu di acara keluarga atau acara resmi. Gue gak terlalu begitu tahu banyak masalah lo, begitu juga lo yang gak begitu tahu masalah gue. Tapi, gue berharap banget kalau suatu saat nanti, masalah itu selesai dengan akhirnya yang bahagia. Gue gak mau ada masalah lagi di kemudian hari."
Lucy berpaling menatapnya begitu lekat. Bola mata hitam legam gadis itu, sunggu di penuhi cahaya pengharapan. Ansel sedetik itu hanya diam, menatap mata cewek itu.
"Berharap, lo juga bisa nemu akhir yang bahagia."
"Oh ya, minggu kemarin lo sama Clarissa ulang tahun. Sorry, gue gak dateng, cuma adek dan bokap gue aja yang dateng. Biasa, ada masalah," ujar Lucy, mengambil sesuatu di jaket.
chapter asli belum update.