Kegelisahan malam di yang dirasakan oleh Qonin itu tidak terasa sudah berganti hari, Qonin tertidur dengan posisi tidak wajar dari kebiasaannya, dia tidur sambil terduduk di kursi meja belajar.
"Qonin!!! Bangun!!" teriak Narti sambil mengedor pintu kamar Qonin saat dia tidak bisa masuk lantaran dikunci dari dalam.
Mimpi yang baru saja dimulai itu harus tertunda ketika suaranya Narti menembus telinga bawah sadar Qonin. Qonjn merenggangkan badan, dia menjawab sambil menggosok mata, "Iya Buk."
"Jam berapa sih?" Gumam Qonin ingin mengecek waktu melalui ponselnya, tapi tidak bisa ketika ponsel dia kehabisan baterai, dia berdiri untuk mengisi baterai.
Qonin menyibak gorden yang menutupi jendelanya, sinar matahari yang menyilaukan mata membuat Qonin menutupi mata dengan lengannya, "Wahh sudah siang ya, jam berapa kira-kira?"