Kapitel 182: Lukisan Perasaan

Selama sehari Leon tidak menggap Qonin ada, ditambah lagi saat Leon tidak lagi duduk di samping Qonin itu mengganggu pikiran gadis yang dijuluki paling pandai di Tunas Harapan.

"Haduh!! Kenapa pikiranku nggak tenang begini?" gumam Qonin menunggu Guru datang saat pergantian jam pelajaran.

Guru Kesenian pun datang, pikiran Qonin kembali ke mata pelajaran yang akan disampaikan oleh Guru Kesenian. Pelajaran hari ini menggambar tema bebas menggunakan kanvas yang diminta Guru kesenian di pertemuan sebelumnya.

"Oke anak-anak seperti yang saya bilang sebelumnya, hari ini pelajaran menggambar apa saja, bebas. Semua peralatan sudah siap kan?" tanya Guru Kesenian yang berada di depan ruang kelas.

"Sudah Pak," jawab para siswa serempak.

"Tugas kali sebagai tambahan nilai untuk ujian semester genap, jadi lakukanlah dengan sebaik-baiknya,"