Kapitel 200: Demi Kebaikan

Tepat saat itu ponsel Arya berbunyi. Ia pun langsung mengambil ponsel nya di saku celana nya.

Arya mengabaikan Azka ketika melihat ID pemanggil.

"Assalamu'alaikum ... Halo, Bu?" Ucap Arya setelah menggeser iKon berwarna hijau di ponselnya.

"Wa'alaikumussalam ... Bagaimana dengan kakakmu?" Bu Anisa langsung ke intinya karena ia sangat khawatir.

Arya melirik kakak nya yang masih terkulai lemah di ranjang. Ia lalu menarik napas dalam.

"Sudah lebih baik. Jadi, Ibu jangan khawatir lagi!" Jawab Arya.

Arya terpaksa berbohong agar ibunya bisa tenang.

"Syukurlah! Tolong rawat dia sampai sembuh. Karena Ibu tidak bisa kembali ke Indonesia. Arycen masih butuh Ibu di sini!"

"Iya. Aku akan menjaganya!" Arya menatap kembali ke arah kakaknya yang sedang berjuang untuk bangun dari tempat tidur.

"Sebelum Ibu tutup, bisakah Ibu bicara dengan kakak mu?"

"Kakak sedang istirahat. Ibu bisa bicara nanti saja!" Arya tidak ingin Ibunya mendengar suara lemah Azka. Ia pun terpaksa berbohong lagi.