Kapitel 183: 38. Jalan Tengah

Sabar, Nes, sabar.

Jangan langsung meledak. Kalau mau meledak, nanti saja dan jangan di sini.

Kata-kata itu terus masuk ke dalam pikiran Aneska. Dia sudah menepisnya beberapa kali, tetapi kata-kata itu justru semakin berteriak cukup keras di dalam dirinya sehingga saat ini Aneska terus bersikap biasa saja. bersikap seolah-olah Aneska menikmati pesta ini.

Aneska, Sonia, Reygan dan Mama Sonia saat ini sedang berbincang bersama. Reygan dan Sonia cenderung saling melempar topik dan balasan, sedangkan Aneska yanga terdiam sambil memperhatikan kedua orang itu dan hanya sesekali menimpali percakapan mereka. Mama Sonia juga terkesan agak canggung berada di antara Aneska, Reygan dan Sonia.

Mereka berdua terlihat sangat akrab sekali. Ya, siapa lagi kalau Reygan dan Sonia.

Obrolan mereka berdua juga nyambung banget. Ah, Aneska sebenarnya mau ikutan, tapi dia tidak enak aja kalau menyelak. Lagipula keburu sebal duluan, apalagi ditambah dengan mood Aneska yang benar-benar kacau.