"A-apa?"
Menutupi rasa terkejut di dalam hatinya, Jihan dengan terbata kembali mengulangi pertanyaannya. Dia ingin mendapati kenyataan yang berbeda dengan yang ada di depannya. Tidak. Ini bahkan terasa bagai mimpi belaka. Tidak mungkin semua terjadi di belakang dirinya.
'Aku adalah orang dari event organizer? Yang benar saja! Apa-apaan ini?!' batin Jihan bergejolak seketika. Wajah piasnya akibat terkejut, langsung melihat ke arah Jonathan yang kentara sekali, tengah mencoba bersikap sewajar mungkin. Bahkan pria tinggi itu terus tersenyum tanpa memikirkan apa yang ada di dalam pikiran dan hati tunangannya saat itu. Jihan membatu di tempatnya berdiri seketika. Dia terkejut seakan tersambar petir hingga tidak bisa berkata apa apa. Kebanggaan apa yang sekarang dimiliki olehnya. Jihan sudah kehilangan segalanya.