Hari ini adalah hari pertama Elisa bekerja. Wanita itu tampak jauh lebih bersemangat dari pada hari-hari biasanya. Bahkan, ia pun bangun lebih awal agar tidak terlambat. Senyum tak henti-henti terlukis pada bibir mungilnya. Detik ini, seolah ada kehidupan baru yang tengah menyambut harinya. Elisa mempersiapkan tas hitam yang akan ia bawa ke kantor nanti. Tas sederhana, bukan tas branded. Karena Elisa datang ke kantor memang ingin bekerja. Bukan ajang untuk pamer kekayaan. Apa lagi, kekayaan yang berasal dari Jonathan. Gaya elite, ekonomi sulit. Itu bukan pribadi Elisa.
Berulang kali Elisa menatap wajahnya di cermin karena merasa kurang percaya diri. Namun, senyumnya kembali hadir ketika merasa sudah cukup sempurna untuk bekerja. Dia tidak lagi mempermasalahkan dengan kehamilan karena ketika wawancara kerja, dia mengatakan sudah menikah. Elisa tidak menutupi kenyataan yang terjadi. Bekerja dengan sebuah kejujuran akan terasa lebih baik.