Aku pikir, bila aku datang dengan cara mengungkapnya langsung di hadapan mereka. Ibu pasti akan marah besar, dilihat dari caraku yang tidak sopan mengambil sampel darah mereka. Aku terpaksa mengurungkan niat kalau aku tidak bisa menunjukkan hasil dokumen itu.
Ibuku yang kembali dari dapur sambil memegang tatakan berisi kue serta minuman pun terkejut. Aku yang sudah beranjak dari kursi, meminta pamitnya untuk kembali pulang.
"Ma, Ocha mau balik dulu."
Aku memilih mundur secara mendadak. Ibuku malah termangau karena tingkahku yang dilihat sangat aneh.
"Kok cepet banget pulangnya, Nak?"
Aku mendengar ibu menaruh tatakan berisi minuman saat tubuhku sudah berbalik badan, langkah kakiku menuju ambang pintu. Namun, keberadaan ibuku mulai mengejar kepergianku. Tangannya langsung meraih lenganku, mencegatku sepenuhnya.
"Ocha."
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.