Kapitel 185: Serumah dengan lima ikan lucu.

Tanganku menjatuhkan seketika tongkat golf ke atas lantai, tepat di hadapan seorang pria. Jose memiringkan kepalanya sambil mengerutkan kening begitu bergelombang. Aku kira, pria itu adalah penyusup yang sengaja membuatku ketakutan.

Ternyata tuan rumah sendiri datang dengan kejutan berujung panik.

"Hah! Ya ela, Ocha. Biasanya aja kali, mimpi apa lo semalem?" Jose maju, membungkuk sambil meraih tongkat golf yang sudah tergeletak di atas lantai.

Aku berdengus dengan napas lemah sembari membuang muka ke langit-langit ruangan. Pertanda, kalau aku agak malu karena tebakan sangat salah.

"Gue kira lu maling atau penyusup," ungkapku bernada gelisah.

"Kebanyakan ngayal lu. Itu sebabnya lu nulis udah kebanyakan, jadinya apa-apa kebawa perasaan, terus, tiba-tiba terjadi kan." Jose membalikkan badannya untuk menaruh benda pemukul yang sudah aku bawa tadi.