Kapitel 107: Nimo Highland.

Atmosphere Resort Café, begitulah yang tertulis di sana. Ini restoran yang dipilih Jose untuk mengisi perutnya yang lapar. Jose memilih ruangan dalam, di mana kursi dengan dua orang berjejeran di dalamnya.

Jose menarik kursi yang hendak kududuki sekarang, kemudian dia mempersilakanku untuk segera mengambil posisi ini.

"Lo mau pesen apa?" Jose memperhatikan setiap daftar menu yang diberikan salah satu pelayan.

Dagunya bahkan semakin ke bawah, memperhatikan secara saksama menu lezat.

"Hmm … gue mau makan apa aja, yang penting gue bisa kenyang." Jawabanku tidak memerlukan waktu untuk mencari soal makanan.

Jose pun menyudahi keputusannya, lalu dagunya terangkat mengarah si pelayan. "Saya pesan dua porsi makanan popular di sini ya. Dua es krim popular, lalu minuman Pelangi dua."

"Siap, Pak." Si pelayan membungkuk, kepalanya memberikan rasa hormat, lalu bergegas meninggalkan posisi kami yang akan menunggu.