Keponakan tergeletak di atas lantai dengan wajah yang babak belur. Begitu pula dengan ayahnya juga tergeletak di lantai. Kondisinya tak beda jauh dari Sang putra. Nafas dari keduanya terdengar tak beraturan. Tapi Tuan Drigory lebih bisa mengendalikan diri dibandingkan putranya yang saat ini dilanda emosi.
Tuan Drigory memberikan ponsel dari Ethan kepada Nathan. Kau bisa melihat sendiri apa yang ada di dalam ponsel ini. Setelah itu kau bisa putuskan apakah kau akan marah padaku atau tidak kata Tuan Drigory. Ia menggeser ponsel itu harga mendekati Nathan.
Nathan tak bergeming. Ia menatap ke arah langit-langit. Nathan masih tidak memperdulikan ponsel itu. Di dalam pikirannya hanya ada Kimberly.
Tuan Drigory berusaha berdiri. Ia menatap putranya yang sudah terkapar di lantai dan dilahan karena sudah bergulat dengannya selama lebih dari satu jam.