"Jimmy?" Kimberly terkejut. Ia sungguh terkejut. Serut matanya mendadak penuh dengan kebimbangan. Wajahnya memuja dan pikirannya melayang-layang.
Berkali-kali ia menghela nafas bingung harus bagaimana. Apakah dia harus memberitahu Tuan Drigory atau dia harus memberitahu Nathan. Apakah ini berbahaya, jika Nathan tahu? Tapi Kimberly sungguh tak bisa memutuskan itu. Sekarang mengingat apa yang dia lihat berisi sesuatu yang sangat penting dan sangat berbahaya.
"Tidak apa-apa, Bu. Biarkan aku yang mengembalikannya pada Nathan nanti," kata Kimberly pada sang ibu. Ia berusaha untuk bersikap baik-baik saja agar ibunya tak curiga. Akan lebih baik, kalau Kimberly juga tidak tahu apa-apa sehingga pikirannya tidak kalut seperti ini.
Karena Kimberly terlalu lama di dapur Nathan pun menyusul. Ia berdiri di pintu sambil bersandar lalu melipat kedua tangannya. "Kau ingin pulang tidak?" tanya Nathan. "Sebelum terlalu malam, aku akan mengantarmu ke ibukota," ucap Nathan.