Tuan Peterson senyum mendengar ucapan Tuan Drigory. Ia mencoba memutar otak, agar kalimat yang keluar dari mulutnya tidak membuat orang lain salah tangkap.
"Maaf, Tuan Drigory. Aku tak mengerti apa maksud Anda. Putri aku baik-baik saja dan tidak perlu perawatan," kata Tuan Peterson
"Hemm, ini sangat aneh. Mengingat apa yang terakhir kali dilakukan. Aku tak yakin seorang gadis remaja bisa melakukan hal mengerikan seperti itu, Tuan Peterson." Tuan Drigory tersenyum saat mengucapkan kalimatnya. Saat ini ia merasa di atas angin karena ia tahu Tuhan tidak bisa menampik ucapannya.
"Sebenarnya aku tak mengerti apa maksud ucapan Anda, Tuan Drigory. Kejadian tumbuh hari hanya merupakan kenakalan remaja putriku saja. Dan saat ini putriku sedang ditahan di kantor polisi. Kuharap kau bisa memaafkan dia," kata Tuan Peterson.
"Andai saja sebuah kata maaf bisa mengubah keadaan, Tuan Peterson. Sayangnya anak sulungku tidak bisa kembali, meskipun aku memaafkan," jawab Tuan Drigory.