[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]
'Wah, aku bisa gila karena tak bisa tahan untuk menggodanya,' batin Aletta melirik-lirik ponselnya yang menyala.
"Jadi, itu lah yang kita butuhkan untuk majalah ekslusif minggu depan," ujar Julia mengakhiri presentasinya. "Bagaimana, Aletta?"
Gadis yang memakai blouse putih dengan midi skirt salur berwarna ungu itu terhenyak. Dia mengangguk pelan sembari memutar pulpen yang dipegangnya. "Presentasi yang bagus, Julia. Tapi, kenapa jumlah foil hotprint bertambah banyak daripada proyek majalah ekslusif sebelumnya?"
"Yah, itu untuk meningkatkan kesan dan style elegan," jawab Julia segera.
Aletta terdiam sejenak dan menatap ke arah lain dengan ekspresi yang menyatakan kalau dia sedang memutar otak. Orang-orang menunggunya membuka suara.
"Ale!" seru Tissa mengacungkan tangan.
"Ya, Tissa." Aletta mengangguk. "Silakan," katanya saat mengetahui gadis itu ingin menyampaikan aspirasinya.