Kapitel 119: Sebuah Kenyataan...

Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh ibunya, Nicholas langsung terdiam seketika. Karena sesungguhnya jawaban yang diinginkan darinya itu ternyata berbanding terbalik dengan jawaban yang diberikan oleh ibunya.

"Nicholas, Apakah kamu baik-baik saja?" Laura bertanya sambil mendekat ke arah di mana Nicholas berada, Laura memberanikan diri untuk mengelus lembut kepala putranya.

Tanpa Nicholas sadari pipi Nicholas basah karena air matanya mengalir dengan deras. Isak tangis yang tertahan dari bibir Nicholas itu bisa didengar oleh ibunya, dan tanpa mengatakan sepatah kata pun, Laura dengan lembut memeluk putranya yang saat ini sedang begitu rapuh.

Mengetahui kenyataan jikalau ayahnya tidak pernah mengunjunginya sama sekali, sejak dari kecil Hal itulah yang membuat Nicholas begitu sensitif jikalau membahas tentang ayahnya, dan kali ini dia mendapatkan sebuah cerita yang utuh yang bisa ia renungkan, jikalau ayahnya bukanlah seseorang yang seperti ia harapkan.