Dalam sekejap, suara Mu Si tidak bisa berkata-kata lagi!
"Aneh kalau kamu bisa melihatnya!"
Lu Jingchen tertawa, "... Kenapa tidak bisa? Jangankan sekarang, aku benar-benar merasa kamu sama sekali tidak mirip dengan Mu Heyuan!
Mu Xiyin sedikit tercengang. "... Tadi, kenapa kamu tidak mengatakannya?"
Lu Jingchen terbatuk dengan canggung, "... Tadi aku tidak melihatnya dengan teliti. "
:" ······
Tidak lama kemudian, Kakek Lu keluar dengan membawa sebuah kotak kayu cendana.
Tebakan Mu Xiyin benar. Di dalam kotak ini ada surat warisan saham yang ditinggalkan ibunya.
Kakek Mu berjalan ke meja dan meletakkannya. Ia membukanya, lalu mengeluarkan surat warisan di dalamnya dan melihatnya. Kemudian ia menghela napas dan menyerahkannya kepada Mu Shiyin.;. "
Mu Shiyin mengedipkan matanya, kemudian mengulurkan tangannya untuk mengambilnya -