Kapitel 109: Tidak Ada yang Mengingat

Luki menarik napas dalam-dalam dan menyaksikan Willy mengucapkan setiap kata "Skor penerimaan baru saja diumumkan."

Hati Willy tergerak. Meskipun nilainya cukup tinggi, masalah ini juga benar. Dia telah menantikan datangnya hari ini. Bagaimanapun, ini terkait dengan masa depan dan nasib jutaan siswa di seluruh negeri, bahkan Willy tidak akan menganggapnya enteng. Jalur sains utama Provinsi Jateng adalah 519 poin, dan jalur sarjana adalah 503 poin. Dia dan Luki unggul jauh!

"Satu hal lagi."

Luki menghela nafas lega dan memandang Willy dan berkata "Kamu adalah orang nomor satu dalam sains di kota kami, kedua di kota ..." Willy sedikit terkejut, kedua di kota?

Peringkat ini diharapkan oleh Willy, tetapi dia kurang lebih tidak nyaman di hatinya. Bagi Willy, sosok peraih gelar juara juga membuatnya sangat penasaran...

Tahukah, ini bukan pertama kalinya Willy mengerjakan makalah sains ujian masuk perguruan tinggi tahun 1990.