App herunterladen
5% Selingkuh Romantic Gay / Chapter 1: RG 1
Selingkuh Romantic Gay Selingkuh Romantic Gay original

Selingkuh Romantic Gay

Autor: BintangGay

© WebNovel

Kapitel 1: RG 1

Seorang Pria berusia sembilan belas tahun, paras wajah tampan, manis, memiliki tanda tarang diatas bibir tipisnya yang sebelah kanan, memiliki body langsing dengan warna kulitnya hitam manis bersih.

Baru sebulan ini Ia di pindah kerjakan di salah satu Cabang Salon Kecantikan yang berada di Mall Kuno.

Sekarang ini Ia sedang melayani customer perempuan yang sedang melakukan treatment perawatan rambut. Sambil berdiri menghadap cermin, Ia mengajak customernya itu mengobrol.

"Pas tidak kak?" Ia menanyakan tekanan pemijatan Creambathnya itu terlalu keras atau masih kurang.

"Cukup Mas." Ucap customer perempuan tersebut. "Enak banget Mas, tangannya? Sangat Pas dan juga lembut." Sambung ucapan customer perempuan tersebut.

"Hehehe, syukurlah kalau kakak suka." Ucapnya.

"Oh Iya kak, kakak tinggal di daerah mana?"

"Sangat dekat koq Mas. Saya tinggal di Apartemen yang ada di luar Mall ini mas." Ucap Customer. "Kalau Mas sendiri tinggalnya dimana?" Sambung ucapan Customer Perempuan tersebut.

"Aku tinggal di Sweet Residance lak." Ucap Nizar.

"Tinggal sendirian Mas?" Ucap Customer tersebut.

"Berdua kak." Ucap Nizar.

"Sama pacarnya ya?"

Nizar tersenyum "Ya begitulah kak."

Sementara dibelakang sana, di ruangan tempat pencucian rambut. Tengah ada seorang Pria berbadan kekar, bidang menggunakan kemeja kantor ketat, sedari tadi ia memperhatikan mereka berdua. Pria tersebut adalah Suami Customer yang sedang di Creambath olehnya.

Novi, seorang gadis berusia 21 Tahun, cantik, modis dan sexy, model rambutnya panjang dan suka di curly. Lebih suka menggunakan Dress ketat diatas lutut bersama dengan high heelsnya yang berukuran 17cm. Ia sedang mencuci rambutnya suami customernya Nizar.

"Mari Pak?" Ucap Novi kepada Customer Pria tersebut.

Customer Pria itu duduk lalu berdiri didepan Wasbak sambil mencangking tas kantornya "Mba, saya ingin duduk di sebelah Istri saya ya?" Pinta Customer Pria tersebut.

"Baik Pak." Ucap Novi.

Novi segera mengantarkan customer pria tersebut duduk bersandingan disebelah Istrinya yang sedang di Creambath oleh Nizar.

"Hayoo lagi ngobrolin apaan?" Ucap Customer Pria tersebut menegur Istrinya.

Sejenak Customer pria tersebut menaruh tas kantornya dilantai, ditengah-tengah kursi yang diduduki oleh mereka berdua. Lebih tepatnya didekat kaki sebelah Kanan Nizar yang sedang berdiri mengcreambath Istrinya.

"Ah kamu, mau tau aja sayang?" Ucap Customer perempuan tersebut kepada suaminya.

"Beib, pakai treatment apaan?" Novi berbisik kepada Nizar.

Kebetulan kedua customer tersebut menginginkan perawatan yang sama.

"Anti Hairloss beib." Nizar berbisik kepada Novi.

"Ok". Ucap Novi.

Novi segera berjalan ke belakang mengambil paketan treatment perawatan di ruangan khusus penyimpanan produk perawatan.

"Sayang, ponsel aku mana?" Ucap Customer perempuan kepada suaminya.

"Ada di Tas kerjaku sayang." Ucap Customer Pria.

"Coba sayang tolong ambilkan? Takut ada pesan yang masuk." Ucap Customer perempuan.

"Ok sayang." Ucap Customer Pria.

Customer Pria tersebut menunduk dan mencari ponsel Istrinya didalam tas kerjanya. Sambil mencari ponsel istrinya, Ia suka menatap ketubuhnya Nizar dan juga sesekali menelan salivanya. Terlihat menggelitik naik turun keatas jakunnya yang tidak terlalu besar itu.

"Sayang cepetan?" Ucap Customer perempuan dengan nada suara manja.

"Oh Iya Sayang." Ucap Customer Pria yang sempat terbengong.

"Ini sayang?" Customer Pria memberikan ponsel kepada istrinya.

"Makasih ya sayang Mmmmmuach.." Sambaran bibir Customer perempuan menyambar ke bibir suaminya.

Ciuman ditempat umum sudahlah hal biasa yang dilakukan oleh sepasang kekasih yang bersuami Istri di Mall Kuno tersebut.

Sementara Nizar terus memijat kepalanya customer perempuan tersebut.

"Mas, sudah biasa kan ciuman sayang kayak gitu?" Ucap Customer perempuan tersebut kepada Nizar sambil menatap Nizar dari cermin besar.

"Hehe.." Nizar tertawa kecil yang malu untuk mengungkapkannya.

"Kamu sih sayang? Nanti Mas-nya kepengen loh?" Ucap Suami customer pria sambil menatap kearah cermin.

"Biarin saja, Orang Mas-nya juga sudah punya pacar sayang." Ucap Customer perempuan.

"Oooooh.." Ucap Customer Pria.

Novi telah datang sambil membawa paketan treatment untuk Customer pria. Novi mengoles cream treatment dan memulai pemijatan creambathnya.

"Cukup Pak?" Novi menanyakan tekanan pemijatannya kepada customer Pria.

"Cukup Mba." Ucap customer pria tersebut.

Novi pun melanjutkan pemijatan crembath-nya.

"Krrr, krrr,krrr.." Customer perempuan yang di creambath oleh Nizar tertidur.

Sementara Customer Pria yang sedang di Creambath oleh Novi, selalu menatap bibir tipis Nizar melalui cermin besar di depannya. Ia juga sesekali memperhatikan Nizar dari atas dan kebawah melalui cermin salon tersebut.

Kini Nizar telah selesai memijat customer perempuan. Ia melingkarkan tali bandana di kepala customer perempuan, Ia berjalan santai mengambil steamer ozon yang berada di pojokkan ruangan salon.

Customer Pria selalu memperhatikannya yang sedang berjalan santai mengambil steamer ozon.

Klik, Nittt.. Suara Steamer Ozon dinyalakan oleh Nizar.

"Beib, gw ke belakang dulu ya? Kalo steamernya sudah mati? Tolong panggilin gw?" Nizar berbisik kepada Novi.

"Ok beib." Ucap Novi.

Niza berjalan ke arah belakang menuju ke gudang salon.

*

*

15 Menit kemudian.

Novi segera berjalan ke belakang menghampiri Nizar yang sedang merokok digudang.

"Beib, steamernya sudah mati tuh beib?" Ucap Novi.

"Lu nggak mau pake beib?" Ucap Nizar.

"Gak beib. Dia mau langsung dibilas saja, biar selesainya barengan sama Istrinya." Ucap Novi.

"Ok deh kalo gitu." Ucap Nizar.

Nizar segera mematikan rokoknya terlebih dahulu, lalu berdiri, berjalan menemui customer dan mencopot steamer Ozon.

"Mari Kak?" Nizar mengajak customer perempuan tersebut untuk dibilas rambutnya.

"Enak loh Sayang pijatannya?" Ucap Customer perempuan kepada suaminya sambil mendirikan badannya dari kursi tamu salon.

"Kamu Yank? Bikin aku kepengen saja?" Suaminya ingin merasakan pijatannya Nizar.

Lantas Kedua Customer tersebut berjalan ke ruangan tempat pencucian lalu tiduran saling beriringan di atas Sofa Wasbak.

Nizar dan Novi segera membuka air kran wasbak untuk membilas bersih rambut kedua customernya.

"Krrr, krrr,krrr." Customer perempuan tertidur kembali di wasbak menikmati pijatan bilasan Nizar.

Suami Customernya selalu menatap kearah belakang, kearah Nizar yang sedang membilas sambil memijat-mijat kepala istrinya.

Nizar yang menyadari sedari tadi diperhatikan oleh customer suaminya, bersikap cuek dan tetap fokus membilas sambil memijat rambut customer perempuan.

Novi tetap fokus membilas sambil memijat-mijat kepala customer pria tersebut.

Kini mereka berdua telah selesai dan sudah mengajak kembali kedua customer tersebut duduk dikursi yang barusan didudukinya.

Srrrr!!!.. Suara Hair Dryer yang sedang dianyalakan oleh Nizar dan Novi.

Nizar dan Novi sedang mengeringkan rambut kedua customernya. Setelah selesai mengeringkan kedua rambut customernya, Nizar segera berjalan kekasir lalu membuatkan Bill untuk kedua customernya. Nizar kembali berjalan menemui customer perempuan yang masih duduk di kursi tamu salon yang barusan.

"Ini ya kak Bill-nya?" Nizar menyerahkan Bill kepada customer perempuan tersebut.

Customernya langsung menerimanya.

"Makasih banyak ya Mas?" Ucap Customer Perempuan sambil berjabat tangan dengan Nizar memberikan amplop kepadanya.

"Makasih ya Mba?" Ucap Customer perempuan sambil memberikan amplop kepada Novi yang telah mengcreambath suaminya.

"Sama-sama Kak." Ucap Nizar dan Novi.

"Mas? Namanya siapa?" Ucap Customer perempuan tersebut.

"Nizar Kak."

"Nanti kalo saya kesini lagi? Saya ingin minta di service sama kamu lagi ya Mas?" Ucap Customer perempuan.

"Ok Kak." Ucap Nizar dengan senyuman keramahannya.

"Ya sudah, kita berdua pergi ya Mas, Mba?" Pamit cutomer perempuan.

"Iya kak." Ucap Nizar dan Novi.

Kedua customer tersebut telah pergi. Nizar mendaratkan bokongnya di kursi tamu salon yang barusan diduduki oleh customernya.

"Beib, istirahat yuk?" Ajak Novi sambil memegang pundaknya Nizar dari belakang.

"Ayok beib." Ucap Nizar.


AUTORENGEDANKEN
BintangGay BintangGay

Yang mau tahu kelanjutannya silahkan klik bintang. Kirim komentar dan ulasan terbaiknya.

Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C1
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen