App herunterladen
96.29% CEO That's My Husband / Chapter 26: BAB 26.

Kapitel 26: BAB 26.

Sejak Karin terdiam, Apa yang Andri katakan benar juga. Siapa yang mengangkat nya Jika Andri Pergi? Tidak Mungkin ia Menyuruh Pelayan Dirumah ini.

"Lebih baik kau segara mandi, saya Akan Menelpon Han untuk membawa Berkas Keruagan kerja saya!" Sahut Andri.

"Apa Anda tidak keberatan tuan?" Tanya Karin.

"Jangan GR, Saya menolongmu tidak sia sia, Semua ini ada Imbalan nya!" Ucap Andri langsung melangkah keluar.

Karin yang mendengar Ucapan Andri pun merasa Kesal, Baru saja ia Ingin memuji kebaikan Andri.

"Cih Dasar lelaki siluman!" Batin Karin.

...

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Terdengar suara dari serbang Sana.

"Dimana Kau?".

"Dibawa tuan!"Jawab Han.

"Bodoh!" TUTUT..

Han Mengerutkan Alis nya Heran, Mengapa tuan muda nya Menelpon hanya mengucapkan kata Bodoh?.

tidak lama Andri muncul dari balik lif, Han langsung menghampiri Sang Tuan Muda dan memberikan tanda Hormat.

"Selamat pagi tuan muda!" Sahut Han.

"Mengapa Kau Tidak memberi tahuku jika kau berada disini!"Ucap Andri.

"Bukan kah saya sejak dulu disini tuan untuk mengantar anda?" ucap Han.

Sejenak Andri Diam, Apa yang Han katakan benar. Han sudah Lama berada disini, Tapi Han Tidak tidur Dirumah Ini. Ia Hanya Mengawas Setiap Sudut Rumah Yang bisa dibilang seperti istana. Tidak heran Jika semua wanita Berlomba lomba Ingin Menjadi Nyonya muda dikeluarga Sinaga.

"Ada apa anda menelepon saya tuan?" Tanya Han.

"Hari ini Ada jadwal apa?"Seru Andri.

"Jam kosong tuan, Anda Hanya Perluh menanda tangani Berkas yang akan dibangun di kota B!" Jawab Han.

"Bagus, Apa selama ini ada Kendala?" Tanya Andri memastikan.

"Tidak ada tuan, Semua Berjalan dengan Keinginan anda!" Jawab Han.

"Antar Berkas Yang Perluh saya Tanda Tanganin Keruagan kerja saya, Hari Ini saya Tidak kekantor, Kau Awasi Gerak gerik Yang Berkerja sama dengan perusahaan, Saya tidak ingin Mareka Mengambil untung besar dari perusahaan Antarna Grup!" jelas Andri.

"Baik tuan muda!" Jawab Han.

Mendengar Jawaban dari Skataris Han, Andri Langsung Kembali melangkah Masuk Kedalam Lif Menuju Kekamar nya. Ia Takut Jika Karin memanggil nya...

Sedangkan Han Saat Melihat Tuan nya benar Benar Hilang dari Balik Lif pun Langsung melangkah keluar menuju Perusahaan Antarna Grup..

.....

"Selamat pagi Dedy!" Sapa Sisil Menghampiri Dedy nya yang sejak tadi menunggu dirinya di meja makan.

"Pagi juga Sayang!"

"Pagi Begini sudah Cantik Saja, Mau Kemana?"

"Sisil ingin Bertemu dengan Karin." Jawab Sisil Sambil mengunyah roti dihadapannya.

"Ohh Dedy hampir Lupa mengucapkan kata selamat dengan Karin!" Ucap Dedy nya.

"Tidak Perluh Ded,Sisil sudah Mengucapkan nya!" Jawab Sisil.

"Tapi tetap Saja beda Sil, Karin sudah Dedy anggap Seperti Putri Kedua Dedy. Apa bisa Jika di jam Istrhat Dedy. Bertemu dengannya?".

"Tentu Saja, Nanti Sisil memberi taunya Sekalian Sisil mencari tempat yang nyaman untuk kita bertiga, Sudah lama kita tidak bersama." Jawab Sisil dan mendapatkan anggukan kecil dari sang Dedy.

....

PERUSAHAAN ANTARNA GRUP..

"Selamat pagi tuan!" Sapa Kariawan yang melihat Sketris bos Mareka datang.

"Pagi!" Jawab Han.

"Apa ada Kendala Pagi ini?" Tanya Han Memastikan.

"Tidak ada Tuan Han, Semua Berjalan dengan Lanjar!" Jawab salah satu Kariawan.

"Bagus! Ingat Jangan ada masalah sedikitpun!" ucap Han dan dianggukan Mareka Semua.

Han Langsung berjalan Kearah Lif Khusus CEO dan Skataris Pribadi.

sampainya Diruangan, Han Langsung mengambil berkas yang Perluh ditanda Tangani Tuan Andri. Namun sebelum Ia Keluar Dari Ruangan nya Ia Melihat CCTV Perusahaan ini.

Ia Memperhatikan setiap Sujud Perusahaan, Ia Rasa Semua Baik Baik Saja, Setelah memastikan Semua Aman. Han Melangkah keluar Dan Menuju Parkiran Menuju Kediaman Sinaga..

.....

"Apa sudah Selesai?"Sahut Andri.

"Sejak tadi Tuan! Apa Anda Tau Saya Sejak tadi Memanggil anda, Anda Kemana Saja? ohh Tunggu apa tuan Sengaja Tuli?"Ucap Karin kesal.

"Maaf, Saya dari bawa Memberi tau Han Jika hari ini aku tidak kekantor!" Jawab Andri yang langsung menggendong Karin seperti anak Kecil.

"Lebih baik Anda kekantor Saja tuan, Saya bisa sendiri!" Ucap Karin.

"Tidak usah Banyak Bicara!" Jawab Andri Cuek.

"Cihh... Siluman ini Sok bertingkah Cuek!" Batin Karin.

"Tunggu disini, Biar Saya Ambilkan baju!" ucap Andri saat menjatuhkan Karin Atas Ranjangnya.

"Tidak Perluh tuan, Saya Bisa Sendiri!"nolak Karin.

Ia tidak ingin Terus menerus Menyusahkan Andri. Namun Andri sama Sekali tidak mendengar kan Perkataannya.

Andri muncul dari Ruangan baju Dengan Dress Hitam Ditangannya. Karin yang melihat dres itu pun Tersenyum. Baju itu sangat cantik.

Karin langsung Mengambil dari Tangan Andri sedangkan Andri yang melihat tingkah Karin hanya tersenyum..

"Apa ini untukku?" Tanya Karin dengan mata berbinar binar.

"Tentu, Tidak mungkin jika saya yang memakai nya!" Jawab Andri.

"Ini sangat bagus Tuan, Apakah Ini Harganya Mahal?" Tanya Karin.

"Tentu, Harga nya Sama Seperti harga Dirimu!" Jawab Andri.

Mendengar ucapan Andri, Karin mendadak Kesal. Tidak bisa kah Andri Berbicara Lambut dengannya.

Andri yang melihat raut Wajah Karin Berubah Langsung tertawa Dan Menarik Pinggang Karin agar duduk Diatas pangkuan nya.

"Saya hanya Bercanda!" Ucap Andri yang mengecup Singkat bibir Moyong Karin.

Karin hanya diam Dengan wajah cemberut. Andri sangat gemas Dengan sang istri Ia Menarik Pinggang Karin agar semakin dekat dengannya.

"Jika kamu Cemberut, Aku akan mengambil kembali baju ini!"ucap Andri.

"Enak saja! ini punyaku Sudah menjadi Milikku tuan!" Ucap Karin yang menyembunyikan baju itu dari Andri.

Melihat tingkah Karin yang seperti anak kecil pun tertawa. Ia Mencubit pipi Karin dan terus mencium nya..

"Baiklah, Ambil saja Baju itu! Apa kau ingin lebih banyak lagi?" Tawar Andri.

Mendapatkan tawaran andri, Dengan Cepat Karin mengangguk.

"Tapi dengan satu syara!"Ucap Andri. kesempatan ini akan ia Ambil Agar Karin Selalu memberikan Jatah padanya.

"Apa?" Tanya Karin.

"Berikan Aku Jatah Setiap harinya! Sehari Dua Kali!" Jawab Andri.

Mendengar sarat dari Andri, Karin langsung memukul Dada Bidang Andri. dengan Wajah Merah merona..

"Saya tidak ingin menerima penolakan!" Ucap Andri cepat. Ia tau jika Karin akan menolaknya.

"Tidak! Saya tidak mau!" Jawab Karin.

"Aku sudah bilang bukan? Jika Saya tidak menerima penolakan!" Ucap Andri.

"Anda Begitu Curang tuan!" jawab Karin.

"Tidak! Bukan kah Suami Jawib Meminta jatahnya?" Ucap Andri.

"Tapi tidak setiap hari juga tuan, Bagaimana jika saya Hamil?" Jawab Karin.

"Lebih bagus! Jika Kau Hamil Surat Perjanjian Diatas Kertas Akan Saya Batalkan, Dan Membangun keluarga kecil kita!" ucap Andri.

Mendengar hal itu Karin Tertawa.Bagaimana Bisa Andri berucap semanis Itu..

"Tidak mungkin kau Seperti itu tuan!" Batin Karin.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C26
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen