Kapitel 88: Rahasia Tersembunyi, Kakak Tersembunyi 

Tim Elang memiringkan kepalanya, melirik Stefanus Cahyono, mengangguk, "Oh."

Dia tidak terlalu tertarik lagi, jadi dia tidak bertanya lagi.

"Saya membaca file itu tiga tahun lalu," Tim Elang berbalik dan berjalan keluar, "Saya akan pergi ke Tim Investigasi Kriminal Tangerang."

**

Beberapa hari kemudian, bekas luka di tangan Deska Wibowo baik-baik saja.

Junadi Cahyono, Karina Lukman, dan yang lainnya sibuk belakangan ini. Tim Elang menjaganya seperti serigala, dan Deska Wibowo jarang pergi ke rumah sakit sekolah.

Dia berbaring di atas meja, menutup matanya sedikit, menarik rantai seragam sekolah ke atas, menutupi dagunya.

Di sisinya, Astri Sulaeman sedang mengajari Dakota Prayoga latihan.

"Astri Sulaeman, di mana kamu mendapatkan buku catatan ini?" Dakota Prayoga menunjuk ke buku catatan yang dimaksud Astri Sulaeman, dan berkata.

Astri Sulaeman berbalik ke samping dan melihat, "Deska memberikannya padaku."