App herunterladen
31.25% THE GREAT MAN ( LAKI LAKI TERBAIK ) / Chapter 10: AKSI BRUTAL

Kapitel 10: AKSI BRUTAL

Come on! Mendekatlah anak manis!

Joe sudah menunggu mangsanya tiba. Dan begitu kepalanya menoleh, PLAK! langsung saja dia hunuskan dengan sekali kebas stik golf yang sudah menjadi samurai itu ke leher si perampok, sambil Joe menutup mulutnya agar teriakannya tidak terdengar oleh rekan rekan yang lain. Joe membiarkan darah segar terus mengucur dari urat leher si perampok sampai dia kehabisan darah lalu mati.

Tiga sudah Joe eliminasi. Tinggal tersisa tiga lagi. Joe pun kembali mengawasi. Dua orang yang berada di lantai dua belum kembali, ini kesempatanku untuk menghabisi yang satu, pikir Joe. Karena itu dia berani melangkahkan kakinya untuk bergerak.

Joe berpindah tempat. Dia bersembunyi di balik meja teller. Seorang sandra melihatnya.

"Ssst!" Joe memberi kode agar jangan membuat gerakan apapun sehingga memancing perampok itu curiga.

Dan kemudian, Joe mengarahkan sandra itu untuk mengikuti petunjuknya. Joe menjadikan laki laki itu sebagai umpan.

Sandra itu pun mengerti. Dia menggerakan kakinya sehingga membuat perampok yang hanya sendiri itu pun terpancing menghampiri.

"Sedang apa kau!" Bentaknya.

"Maaf tuan, kakiku gatal," jawabnya.

"Bodoh! Cepat kembali ke tempatmu semula!" Setelah mengatakan ini, perampok itu menendangnya. Dan begitu melihat celah yang memungkinkan, Joe pun bergerak mendekati si perampok dengan mengendap ngendap.

Sialnya, sebelum Joe sampai kepada si pria itu, dua rekannya yang lain sudah datang dan melihat Joe. Langsung saja mereka membrodol Joe dengan timah panas. Suasana menjadi tegang lantaran semua sandra berteriak secara histeris.

Beruntung Joe dapat menghindar cepat dengan melompati meja teller layaknya harimau benggala. Dia bersembunyi di balik itu. Darah segar pun menetes dari lengan kanan Joe. Rupanya, ada peluru nyasar yang berhasil menyerempet tangan Joe. Akibatnya Joe pun merobek sebagian kaos bajunya untuk diikatkan di bagian luka agar darah tidak terus mengalir.

"Mau sok jadi pahlawan kau anak muda! Rasakan ini!" Secara bersama sama mereka pun membrodol timah panas ke arah meja teller. Hancur sudah tempat itu dimakan puluhan peluru.

Beruntung Joe masih bisa menyelamatkan diri. Hanya saja, keadaanya sangat genting. Joe tersudutkan.

"Sial!"

"Ternyata tikus kecil ini suka bermain petak umpat. Dengarlah siapa pun kau, aku akan mengahabisimu!" Yang mengatakan ini adalah pimpinan mereka. Dia begitu marah ketika mengetahui tiga anak buahnya mati dibunuh Joe.

"Kau sudah membunuh anak buahku! Dan aku akan membunuh satu per satu sandra yang ada di sini sampai kau menyerah!"

Setelah mengatakan itu, pria berwajah bengis dengan kulit hitam legam yang merupakan pimpinan perampok, mengambil secara acak sandra yang ada. Joe dapat mengintipnya dari celah kecil di tempat persembunyiannya.

Sial! Dia menggunakan orang orang itu untuk memancingku keluar! Dasar pengecut!

Kebetulan sekali yang dicomotnya adalah Kelie, perempuan hitam manis yang baru saja bermasalah dengan Joe.

Gadis itu! Kenapa dia masih di sini? Bukankah Jack Palm sudah mengskorsnya?

"Aku hitung sampai tiga! Kalau kau tidak keluar, kepala gadis manis ini akan aku pecahkan!" Ancamnya. Sambil itu dia sudah menodongkan moncong senjata api ke kepala Kelie bagian bekalang.

Wajah Kelie meringis tegang sangat ketakutan. Tanganya meremas. Matanya terpejam. Bahkan Joe bisa melihat keringat tebal membanjiri kening Kelie.

"Sial!"

"Satu," ucapnya dengan lantang.

Beat!

"Dua."

Beat!

"Tinggal satu kesempatan lagi. Menyerahlah atau gadis ini akan mati sia sia, wahai sang pahlawan."

"Ti-."

"Baiklah! Aku akan menyerah! Lepaskan gadis itu dan kau akan mendapatkanku," sahut Joe, tapi dia belum menunjukan diri.

"Aku tidak mengajakmu bernegoisasi, bodoh! Keluarlah atau kau akan liat isi dari kepala wanita ini!" Bentaknya.

"Sial!" Dengan begitu, Joe pun keluar dari tempat persembunyiannya secara perlahan dengan tangan berada di atas kepala.

"Kau sudah mendapatkanku, lepaskan dia!" Kata Joe.

Pimpinan perampok itu mendengkus. Kemudian, dia mendorong tubuh Kelie hingga jatuh ke lantai.

"Ternyata nyalimu cukup besar, anak muda," ujarnya. Pada saat si bos mengatakan ini, dua orang anak buahnya menghampiri Joe. Lalu menghantam perut Joe dengan gagang senjata.

BUK BUK!

Dua kali Joe menerima pukulan itu. Sehingga dia cukup merasa kesakitan. Joe meringis.

Dan begitu si pimpinan sudah berada dekat di hadapan Joe, langsung saja dia menghajar wajah Joe dua kali hingga keluar darah segar dari hidung Joe.

"Keparat! Kau sudah membunuh tiga orang anak buahku!" Murkanya.

Pria itu mencengkram wajah Joe dengan sangat keras. Menengadahkan, menatap wajah Joe dengan menampakan bola mata yang berapi api. "Apa kau tau salah satu dari mereka ada anakku?"

"Bangsat!"

PLAK!

Satu kali pukulan lagi mendarat di wajah Joe. Karena pukulan itu lah yang membuat pipi kanan Joe lebam.

Kemudian, dia mengambil semua yang ada di dalam celana Joe. Dompet, kunci mobil Bugati Veyron, termasuk kartu Black Diamond miliknya. Dan juga poto Kiara.

Tatapan penuh tajam terhunus dari bola mata pria berwajah bengis ini begitu melihat poto Kiara.

"Ini pasti putrimu?" Duganya. Hanya saja Joe tidak merespon apapun.

Beat!

"Dan kau tau, aku bukan hanya akan membunuhmu! Tapi semua keluargamu akan aku kuliti hidup hidup! Dimulai dari putrimu yang lucu ini."

Pria ini sudah sangat dendam dengan Joe karena Joe sudah membunuh putranya.

Di titik ini Joe mendidih darahnya. Seketika dia teringat akan Kiara. Tidak akan itu terjadi pada Kiara.

Seakan Joe mendapatkan energi baru yang entah dari mana. Kekuatannya kembali. Sampai dua orang yang memeganginya terpental begitu Joe memberontak. Lalu dengan cepat, tangan Joe mengehempaskan bertubi tubi timah panas pada dua orang yang memeganginya tadi. Sehingga membuat si pimpinam nanar mendapatkan gerakan Joe yang begitu cepat dan akurat. Sampai tangannya pun gemetar dan tidak bisa menggunakan senjata yang dia pegang untuk menyerang balik Joe.

"Kau bukan manusia," ucapnya. Dia tercengang melihat aksi Joe. Oh tidak. Lebih tepatnya dia terpesona kagum.

"Ya kau benar. Aku memang bukan manusia! Tapi aku malaikat yang akan mencabut nyawamu!" Setelah mengatakan ini, Joe pun menyarangkan banyak timah panas di sekujur tubuh pria itu. Dia mati seketika.

Bersamaan dengan ini, barulah terdengar sirine mobil polisi yang merapat di pelataran bank.

Satu per satu sandra pun mulai berani menopang dirinya. Mereka mengungkap takjub pada Joe yang melawan perampok ini seorang diri. Sebagian mereka adalah orang orang yang tadi ikut menghina Joe.

"Terima kasih, tuan. Kau sudah menyelematkan nyawa kami," ucapnya, sambil dia menjulurkan tangan. Sementara Joe tidak mengindahkan orang itu. Dia masih sibuk membersihkan poto Kiara yang terciprat darah. Lalu memasukannya kembali ke dalam dompet.

Kemudian, datanglah Kelie menyusul. Dia pun ingin mengatakan sesuatu pada Joe. "Maafkan aku. Aku sudah salah sangka padamu. Terima kasih sudah menyelamatkan dan memberikanku kesempatan," ucapnya dengan tulus dan mata yang berkaca kaca.

Joe hanya mendengkus, kemudian dia tersenyum tipis. "Bekerjalah dengan baik," sahutnya. Dan kemudian, Joe pun pergi meninggalkan bank x. Saat yang bersamaan, beberapa anggota kepolisian baru saja berhasil menerobos masuk ke dalam bank. Mereka pun dikagetkan dengan mayat yang tergeletak di lantai.

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya salah satu petugas polisi.

Kelie tersenyum, lalu menjawab, "seseorang yang mengaku malaikat pencabut nyawa."

Sontak wajah petugas itu pun mendadak pucat. Diam diam dia menelan ludah sambil melongo menatap Kelie.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C10
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen