Segala kenyataan harus menjadikan sebagaimana dirinya menanti giliran itu, semua upaya menunggu benar-benar memberikan ketegangan luar biasa.
Otaknya semakin ruwet maupun juga sulit untuk ditata, John juga masih belum menguasai permainan tersebut yang mungkin saja konsentrasi mengenai ingatan memanglah tak mudah baginya.
"(Gimana caranya aku mengalahkan mereka? Jujur aku sangat lema akan ingatan, jika masalah menghitung memang tak diragukan. Duh... susah amat.)"
Itu pun giliran John yang menjadikan dengan sebagaimana dirinya semakin panik, baru saja dimulai untuk mempersiapkan tubuhnya sangat begitu dingin.
Siap tak siap waktu dua menit akan dimulai gilirannya, dia sama sekali blank akan otaknya hingga diantaranya per detik sangat cepat melaju hingga dia pun terpanggil.
"Baik JOHNA, kamu harus menatap layar untuk berkonsentrasi mengenai enam puluh detik dan kamu harus menjawab dengan cepat. Jika kamu gagal, kamu telah tereliminasi."