Kapitel 220: Kasih

Keberadaan Awan sangat begitu sulit untuk terus berlari akhirnya memutuskan untuk menuju ke sebuah tempat persembunyian dirasa aman, tidak lama ada orang-orang telah mengincarnya itu semua telah menjadikan super ketakutan dan kebingungan akan bagaimana nasib kedepan. Dia tidak memiliki kekuatan melawan ke orang-orang tersebut.

"Tadi aku melihat anak kecil itu masuk ke dalam gudang tua ini."

"Halah salah lihat kali kamu, udah sekarang kita balik saja."

Dada Awan begitu lelah menjadikan semuanya terengah-engah nafasnya tetapi dirinya harus segera pulang karena merasa tidak enak jika orang-orang akan mencarinya, dengan berjalan menuju ke rumah sedikit mata sayupnya itu telah melihat gurunya berada di depannya tiba saja menjadikan tertutup. Anak kecil itu pun tak sadarkan diri.