App herunterladen
100% Mantan Atau Mantan? / Chapter 28: Malam Pesta

Kapitel 28: Malam Pesta

Suasana riuh terdengar dari musik yang di putar kan. Aksa dan teman-teman nya itu baru saja masuk dan ia melihat kesana kemari untuk mencari tempat duduk yang kosong. Meskipun tak terlalu ramai dalam menghadiri acara ini tapi acara ini cukup meriah sekali.

"Disana aja deh Sa, biar nggak terlalu menonjol." Ucap Leon memberikan saran pada mereka.

"Perasaan dimana aja kita duduk tetap aja deh terekspos. Pesona kegantengan ini tak bisa untuk di sembunyikan tau." Ucap Riko.

"Kok Lo percaya diri gitu Banget ya Rik?" Sinis Gilang.

"Orang ganteng emang harus percaya diri tau." Jawab Riko.

Aksa yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

"Cih! Pengen muntah gue mah! Lo merasa Lo itu ganteng darimana nya sih huh?"

"Dari orok, gue itu udah ganteng sebelum gue ada di rahim emak gue malah."

Baik Aksa, Leon dan juga Gilang langsung menaikkan alisnya ketika mendengar ucapan dari Riko itu.

Tak ingin lagi terlibat dengan Riko yang telah banyak mengundang anarkis bicaranya itu, kini ia langsung saja mereka pergi pada tempat kosong yang di tunjuk Leon tadi.

Ketik mereka berjalan, semua mata tertuju ke arah mereka dan mereka benar-benar sudah sangat terbiasa sekali dengannya tatapan itu.

"Tadi Lo pergi dengan siapa?" Tanya Riko pada Aksa.

"Sendiri," jawab Aksa dengan enteng sekali.

"Nggak bareng Lisa?" Tanya Leon pula.

Aksa mengembangkan kepalanya, "dia bisa kok pergi sendiri kalau emang mau pergi."

"Memang sih, tapi kok Lo tega banget sih nyuruh dia pergi sendiri, kalian kan satu jalur, satu tempat tinggal. Kenapa Lo gini banget sih?"

"Jangan bertanya apapun itu sama gue karena aslinya gue lelah dengan itu semua. Memang kami harus nya seperti ini sejak dulu." Jawab Aksa.

Mendengar itu, ketiga sahabat nya langsung Menggeleng kan kepalanya. Entahlah, tak ada yang bisa mengerti bagaimana rumitnya kisah cinta mereka berdua itu. Dari teman menjadi pacaran yang tak berlangsung lama dan berakhir menjadi mantan tapi rasa pacar. kini seperti sedang ada ombak pada dunia permantanan itu hingga membuat dunia itu terguncang hebat menjadi seperti ini.

"Aksa," panggil Nabila sambil mengembang kan senyum ke arah empat orang laki-laki itu.

Gaun berwarna putih itu benar-benar berhasil membuat Riko tak berkedip sama sekali ketika mereka berdua tak sengaja saling adu pandang satu sama lainnya.

Cantik? tak usah lagi di katakan bagaimana cantik nya wanita itu saat ini. Aksa aja produk sempurna, tak akan mungkin dong kalau Nabila yang merupakan sepupu Aksa ini menjadi produk gagal, bukan?

"Makasih udah datang ya," jawab Nabila sambil mencium pipi Aksa.

Hal itu Tak hanya membuat Aksa terkejut, melainkan yang lainnya juga ikutan terkejut. Riko adalah orang yang paling terkejut akan hal itu.

Memang semua orang tahu bahwa mereka ini adalah sepupu, tapi bagaimana pun tak ada larangan bagi para sepupu untuk menikah bukan? Jika terus saja di biarkan seperti ini bisa saja kalau mereka akan tumbuh rasa menajdi rasa yang lebih dari sekedar sepupu.

"Please, tolong bantu gue kali ini. setidaknya gue bisa untuk balas rasa sakit gue pada kak Riko. Dia tidak menyukai gue karena dia sudah menyukai wanita lain, bahkan dia bilang sama gue dalam waktu dekat ini dia akan nembak cewek itu. Selamat kan gue dari dia." Bisik Nabila untuk membuat rencananya itu tak gagal. Ia tahu, jika perihal ini tidak di jelas kan pasti Aksa akan ngamuk.

Mendengar itu, Aksa melirik ke arah Riko yang nampak sedang merah padam di tempatnya. Entahlah ia juga sulit untuk mengatakan kepada dua orang ini untuk menjelaskan bagaimana perasaan mereka satu sama lainnya.

"Lo cantik banget Bil hari ini." Ucap Aksa sambil mengedipkan matanya dengan genit.

Hal itu benar-benar membuat Riko seperti sedang kebakaran jenggot.

"CK! Nyadar diri bro, ada mantan Lo itu di belakang." Ucap Riko, seperti nya Dwi Fortuna sedang berpihak padanya hingga menghadirkan sosok lisa di waktu yang tepat.

Semua mata menatap ke arah Lisa yang baru saja tiba itu.

Meskipun hanya mengunakan dress sederhana tapi tetap saja ia akan menjadi orang yang terekspos.

Aksa menarik Nabila untuk duduk di pangkuan nya dan itu langsung saja membuat Lisa dan juga Riko panas bersamaan.

"Hai Lis, baru nyampe ya?" Sapa Aksa, ia sama sekali tak ada merubah raut Wajahnya itu.

"Ah iya, Sa. Gue duluan ya." Ucap Lisa dan kemudian ia langsung pergi meninggalkan mereka semuanya itu.

Nabila yang melihat kepergian dari Lisa itu langsung menggeleng kan kepalanya, asa sedikit rasa bersalah yang timbul di hatinya karena telah menyakiti perasaan Lisa.

"Oh iya, have fun ya. Jangan malu-malu untuk mencicipi makanan yang ada. Gue kesana dulu ya, mau samperin yang lain dulu." Ucap Aksa dan kemudian ia langsung bangkit dari posisi duduknya itu.

Riko terdiam di tempat nya, ia sama sekali tak bisa untuk mengatakan apapun lagi saat ini. Ingin sekali marah pada Aksa tapi ia akan di bilang gila jika Melakukan hal seperti itu.

Dan yang bisa ia lakukan hanyalah duduk diam saja sambil mengendalikan dirinya untuk Tidak kelepasan amarahnya ini.

Leon dan juga Gilang yang melihat itu hanya bisa menggeleng kan kepalanya saja, mereka berdua tak mengerti dengan kedua sahabatnya itu yang terlalu banyak sekali dramanya.

Jika saja mereka berdua bisa jujur dengan hati mereka sendiri maka gak seperti ini tak akan terjadi sama sekali. Bahkan bisa di katakan kalau mereka pastinya akan bahagia.

Tapi sudahlah, mungkin memang saat ini mereka masih ingin main petak umpet dengan perasaan dan orang yang mereka cintai itu. Entah sampai kapan akan tetap berada pada posisi seperti ini tak ada yang tahu akan hal itu, hanya mereka dan tuhan lah yang tahu.

"Aksa,"

Sebuah suara membuat keempat laki-laki itu menoleh ke arah sumber suara dan kali ini mereka mendapati sosok Alfa yang datang dengan dress mininya itu. Entah kenapa bukan nya terlihat body gols malah terlihat sangat menjijikkan bagi mereka berempat.

Aksa yang menatap ke arah Alfa itu langsung menoleh ke arah lain agar tak saling adu pandang dengan Alfa yang akan berakhir mengeluarkan caci maki pada wanita itu.

"CK! Aksa udah di cariin itu sama yayang Alfa." Ucap Gilang sambil terkekeh geli sendiri ketika mengatakan kata yayang itu.

"Yayang apaan? Yayang minta gampar maksudnya?" Sinis Aksa dengan begitu geram sekali mendengar kata yayang tersebut.


Load failed, please RETRY

Bald kommt ein neues Kapitel Schreiben Sie eine Rezension

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C28
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen