Kapitel 271: MELAKUKAN HAL BODOH

"Mimpi? Jadi, aku bermimpi? Semua itu hanyalah sebuah mimpiku?" tanyaku.

"Sepertinya kau mimpi buruk, kau terus mengatakan berhenti. Karena khawatir, kami mengguncangkan tubuhmu agar terbangun," jawab Tasaki. Aku menghela napas beratku lalu membuangnya dengan kasar.

"Bangunlah, Rei! Minum dulu," suruh Marie. Aku bangun dari rebahan lalu terduduk, ku teguk air itu hingga habis. Sial! Aku sampai berkeringat karena mimpi itu.

"Apa yang terjadi?" tanya Tasaki. Aku menjelaskan apa yang aku lihat.

"Kau terlalu memikirkannya sehingga mimpi buruk itu menghampirimu. Sebaiknya kau jangan terus memikirkannya, percuma saja! Dia tak akan mau menerimamu kalau dirinya sudah bertekad besar dan memutuskan hal tersebut. Kau hanya akan menyiksa dirimu sendiri! Sudahlah! Lupakan saja! Aku tahu sulit, tapi jika kau terus memikirkannya, tidak ada gunanya! Apakah kau paham?" omel Tasaki. Aku menundukkan kepalaku lalu mengangguk pelan.