Dirinya tidak tahu, sekarang tubuhku sedang tidak bisa diajak bekerja sama. Aku merasa sangat lelah, lemas dan enggan untuk pergi ke manapun. Namun Papa tidak peduli dengan itu, bahkan saat tangannya mencengkeram lenganku, terasa begitu menyakitkan meski Papa tidak mencengkeram dengan keras.
"Tidak bisa! Aku tak mau pergi ke manapun dan ingin fokus dengan pemulihan serta kemoterapi. Jangan memaksaku untuk tetap bekerja!" pintaku kepada Papa sembari menatapnya. Tatapan pria itu semakin tajam, hal ini membuat aku takut, tetapi aku tidak bisa melakukan apapun selain menolaknya.
"Cepatlah sebelum kesabaranku habis!"
"Papa, mengertilah aku! Aku sedang sakit, tidakkah kau melihat kondisi tubuhku? Aku tidak bisa bekerja untuk saat ini, apalagi aku sedang menjalani kemoterapi. Kalau aku tidak menjalaninya, kanker itu akan membunuhku dengan cepat. Ap-"
"FIEVERO, BAWALAH DIA KE KANTOR!" teriak Papa.