"Tidak bisakah kau tidak membicarakan tentang aku bersama Miyazaki?" tegurku.
"Kenapa? Kau cemburu?" tanya Tasaki balik.
"Cemburu? Yang benar saja! Aku hanya tidak mau seseorang membicarakanku," jawabku.
"Hah? Sepertinya bukan itu alasanmu. Kau hanya tak mau aku berbicara dengan Miyazaki, bukan?"
"Bukan seperti itu, Tasaki. Aku ha-"
"Kau hanya tidak mau aku berbicara dengan Miyazaki. Itu yang aku tangkap dari ucapanmu. Dengan kata lain kau cemburu, kau menyukainya dan kau marah karena aku berbicara dengannya," tukas Tasaki membuatku menggelengkan kepala. Tidak mungkin aku berpikiran seperti itu. Aku hanya menatap Tasaki, lelaki itu tampak tersenyum kepadaku. Entah dia sedang menggoda atau tidak, aku tidak mengerti.
"Wajahmu memerah," ucapku.
"Tidak," sangkalku.