Aku kembali bekerja, menjalani aktivitasku layaknya aku masih sehat. Berulang kali aku muntah, berulang kali tanganku tak bisa digerakkan, dan terjatuh. Sesekali aku menubruk karyawanku, bahkan sampai mengomeli mereka yang tak melakukan kesalahan. Suasana hatiku sedang buruk, tetapi tetap dipaksa bekerja. Aku juga selalu membuat kesalahan sampai-sampai terkena omel Hotaka. Saat dirinya mengancamku, aku merasa tidak takut, justru aku menjadi kesal dengannya.