"Aku tidak peduli! Kau harus bergabung dengannya, jika tidak, aku akan menyusulmu dan lihat apa yang akan terjadi." Aku memejamkan mataku, berusaha untuk menahan rasa kesal ketika Mama berkata seperti itu. Ya, lagi-lagi ancaman yang dia lontarkan.
"Mama, ak-"
"Sudahlah! Aku ada kesibukan! Lebih baik kau turuti apa mauku jika kau tak mau hal buruk terjadi kepadamu. Ingat itu!" Aku menatap layar handphoneku. Mama mematikan sambungan teleponnya. Sialan! Dia memaksaku untuk melakukan apa yang dia inginkan. Ku buang napas beratku sembari menunduk dan melihat ke tanah. Sungguh, aku sangat lelah menghadapi duniaku yang semakin lama semakin menyebalkan. Ingin rasanya pergi jauh agar aku bisa bebas dan tidak perlu lagi untuk menuruti perintah siapapun.
Tak mau lagi memikirkan hal tersebut, aku pun memilih untuk bangkit dari dudukku. Aku akan memeriksa studio vokal, siapa tahu Artchazz sudah selesai latihan.